Mungkinkah Smart Home ‘Merakyat’ di Kalangan Masyarakat Indonesia?
Uzone.id – Perkembangan teknologi yang terus meningkat, semakin membuka kesempatan terbukanya inovasi terbaru dari perangkat smart home di Indonesia. Namun, dengan adanya kesenjangan kondisi internet yang ada, mungkinkah penggunaan smart home di Indonesia bisa merata?
Dalam sesi Uzone Talks yang bertajuk “Kapan Smart Home ‘Merakyat’ seperti Smartphone?”, Project Director IT (Immersive Tech) Erajaya Group, Andre Tanudjaja mengungkapkan sangat mungkin jika kedepannya nanti setiap rumah menerapkan konsep smart home.“Terutama ketika nanti kita bicaranya 5G, sudah benar-benar terimplementasi dengan baik, maka yang namanya smart home itu niscaya akan terjadi,” tutur Andre.
Dirinya menegaskan, meski tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini, tetapi pasti suatu hari nanti akan terjadi transformasi secara keseluruhan.
“Ya sama seperti dulu, orang gak mau pakai smartphone, sekarang hampir semua orang punya smartphone,” jelasnya.
Baca juga: Gara-gara Pandemi, Smart Home Makin Diburu Masyarakat
Memanfaatkan secara maksimal teknologi yang ada memang menjadi pilihan masing-masing pribadi. Andre menjelaskan, entah di masa depan nanti mungkin ada yang tidak mau menggunakan konsep smart home ini, yang terpenting adalah bagaimana orang tersebut bisa memanfaatkan teknologi yang dia miliki saat itu.
“Ada pilihan orang-orang yang memang mau memanfaatkan teknologi, tapi menurut saya itu bukan sebuah keharusan dan mandatory. Tapi yang pasti adalah apa yang kita lakukan bisa mendukung kegiatan kita menjadi lebih baik,” jelas Andre.
Untuk beradaptasi ke sebuah teknologi yang baru, Andre menjelaskan bahwa seseorang perlu mempersiapkan dengan baik antara waktu dan uangnya.
Baca juga: Ponsel Nokia 'Made in Semarang' Segera Dijual Resmi
“Karena ketika beradaptasi ke teknologi, ada dana yang harus disiapkan ke depan, apakah akan lebih murah,” pungkasnya.
Salah satu misi dari hadirnya produk smart home ini adalah mempermudah kegiatan sehari-hari si penggunanya. Sementara tugas dari si pengguna adalah bagaimana mencari produk yang baik dengan harga terjangkau namun kualitasnya tetap nomor satu.
Untuk saat ini, Andre melihat di Indonesia sendiri masih banyak ruang untuk diperbaiki mulai dari kestabilan internet, konektivitas, hingga implementasi smartphone. Dirinya membandingkan penggunaan IoT di Indonesia memang belum semasif di luar negeri, tapi tidak menutup kemungkinan kedepannya akan berubah.
“Karena di beberapa negara sudah melihat bahwa memang Internet of Things ini akan segera role out di banyak kehidupan mereka. Oleh karenanya mereka memperkuat jaringan internetnya dengan lebih serius,” pungkas Andre.