Home
/
Digilife

Naik Hampir 4 Kali, Fintech Pembiayaan Sumbang Rp 100 T ke PDB 2020

Naik Hampir 4 Kali, Fintech Pembiayaan Sumbang Rp 100 T ke PDB 2020

Desy Setyowati12 November 2019
Bagikan :

Perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) diproyeksi berkontribusi Rp 100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun depan. Prediksi itu naik hampir empat kali lipat dibanding tahun lalu, yang sebesar Rp 25,97 triliun.

Perkiraan itu berdasarkan riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dan Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI). Penelitian ini menggunakan pendekatan Input Output (I-O) Metriks.

Indef dan AFPI memperkirakan, kontribusi fintech pembiayaan terhadap PDB Indonesia meningkat dari Rp 25,97, triliun tahun lalu menjadi Rp 60,1 triliun pada 2019. “Tahun depan, kontribusinya lebih dari Rp 100 triliun,” kata Peneliti Indef Izzudin Al Farras di Jakarta, Senin (11/11).

Ia menjelaskan, penelitian ini mengacu pada data I-O 2014 yang diperbarui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Setidaknya ada 21 sektor ekonomi  yang dikaji untuk melihat dampak fintech pembiayaan terhadap perekonomian Indonesia.

(Baca: Indef Sebut Bank Untung Rp 1,5 Triliun dari Kolaborasi dengan Fintech)

Contohnya, nilai pasar sektor pertanian, kehutanan dan perikanan meningkat Rp 49,2 miliar atau 0,004% secara tahunan (year on year/yoy) karena adanya fintech pembiayaan. Lalu, nilai sektor jasa keuangan perbankan bertambah Rp 1,95 triliun atau 1% yoy.

Dampak Fintech Lending terhadap Pertumbuhan Ekonomi (PDB)

Produk

2018

2019

Penambahan Nilai (miliar rupiah)

Perubahan (%)

Penambahan Nilai (miliar rupiah)

Perubahan (%)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

276,61

0.023

49,15

0.004

Pertambangan dan Penggalian

288,89

0.031

51,46

0.005

Industri Pengolahan

469,36

0.011

79,33

0.002

Pengadaan Listrik, Gas

786,1

0.254

183,2

0.059

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

720,31

3.025

103,82

0.436

Konstruksi

138,91

0.008

21,27

0.001

Perdagangan Mobil dan Sepeda Motor serta Reparasi

417,56

0.161

69,13

0.027

Perdagangan selain Mobil dan Sepeda Motor

7.220,92

0.650

55,51

0.005

Transportasi dan Pergudangan

648,94

0.118

104,83

0.019

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

273,99

0.062

67,28

0.015

Informasi dan Komunikasi

811,89

0.198

492,96

0.121

Jasa Keuangan Perbankan

1.577,66

0.820

1.949,99

1.013

Jasa asuransi

1.924,45

3.489

1.512,96

2.743

Jasa Dana Pensiun

905,05

6.954

3.323,9

25.539

Jasa Lembaga Keuangan Lainnya

7.403,79

10.217

49.347,38

68.098

Jasa Real Estate

576,19

0.234

76,74

0.031

Jasa Perusahaan

1.210,48

0.596

598,52

0.295

Jasa Pemerintahan Umum

54,12

0.013

51,64

0.012

Jasa Pendidikan

42,47

0.014

37,13

0.012

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

97,57

0.065

34,87

0.023

Jasa lainnya

122,93

0.102

1.866,65

1.556

PDB

25.968,18

0.198

60.077,81

0.458

Sumber: Data Input-Output, diolah Indef dan AFPI

Izzudin mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan kontribusi fintech pembiayaan terhadap PDB meningkat. Pertama, industri ini memudahkan pengajuan pinjaman dan penyalurannya ke peminjam (borrower) karena pemanfaatan teknologi.

(Baca: Fintech Lending Diklaim Sumbang Rp 26 Triliun ke PDB Indonesia)

Kedua, indeks literasi keuangan yang meningkat dari 29,07 % pada 2016 menjadi 38,03% pada tahun ini. “Harapannya (tingkat literasi) ini bisa lebih baik agar semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan fintech lending," kata dia.

Selain berkontribusi terhadap nilai 21 sektor, fintech pembiayaan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan riset Indef dan AFPI, industri berbasis digital ini menyerap 326 ribu orang atau 0,32% terhadap total angkatan kerja secara nasional.

Rinciannya, tenaga kerja di jasa dana pensiun naik 25,5% dan lembaga keuangan lainnya 68,1% yoy. Jumlah pekerja di jasa asuransi dan perbankan juga masing-masing naik 2,7% dan 1% yoy. Indef dan AFPI menilai, kenaikan ini salah satunya didorong oleh kehadiran fintech pembiayaan.

Riset tersebut dilakukan selama Agustus hingga September tahun ini, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni terkait 113 perusahaan fintech pembiayaan.

(Baca: Sebanyak 127 Fintech Pinjaman Sudah Melayani 15 Juta Penduduk)

populerRelated Article