icon-category Telco

Pemerintah Harus Apa Agar Mesin CEIR Penuh Tidak Menganggu?

  • 12 Oct 2020 WIB
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Uzone.id)

Uzone.id -  Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATS) memberikan fakta bahwa dari kapasitas 1,2 milar nomor IMEI di Mesin Central Equipment Identity Register (CEIR), sebanyak 1,1 miliar sudah terisi sejak akhir September lalu.

Ini yang mengakibatkan kapasitas 95 persen Mesin CEIR yang sudah terisi membuat sejumlah ponsel legal dan baru tidak bisa menerima sinyal.

Agar kapasitas Mesin CEIR bisa meningkat lagi, Sekretaris Jendral ATSI, Marwan O. Basir mengaku tengah melakukan pembersihan IMEI di Mesin CEIR. Maksudnya, IMEI lama yang tidak dibutuhkan akan dihapus, sehingga kapasitas bisa normal kembali.

Alasan Mesin CEIR penuh, diungkap oleh Marwan, karena selama ini yang diinput ke alat tersebut merupakan data rencana dan bukan data realisasi.

“Kami tengah meminta dari Kemenperin agar memberikan data realisasi sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 108/2012 tentang Pendaftaran Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet,” kata Marwan, seperti dikutip dari berbagai sumber.

Saat ini, pemerintah telah melakukan normalisasi di mesin CEIR, hingga saat ini seharusnya vendor atau perusahaan sudah bisa kembali mendaftarkan IMEI ponselnya sebelum dijual.

"Sistem CEIR sudah bisa memasukkan IMEI baru," kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemenkominfo Ismail.

Ismail menambahkan, sambil berkesinambungan, Kominfo menunggu database dari Kemenprin jumlah IMEI yang benar-benar bakal dijual ke pasaran.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini