Pernah Hidup Melarat, Ashraf Sinclair Masuk Startup Pendanaan Rp680 Miliar
Ashraf Sinclair dan Bunga Citra Lestari (Foto: Facebook Ashraf Sinclair)
Uzone.id - Ashraf Daniel Mohammed Sinclair atau Ashraf Sinclair telah meninggal dunia di usia 40 tahun pada Selasa (18/2/2020) di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan. Ada dugaan suami dari artis Bunga Citra Lestari (BCL) ini meninggal akibat gagal jantung.Semasa hidupnya, Ashraf dikenal sebagai aktor yang berbakat dan juga pengusaha sukses. Dia punya bakat berbisnis dari sang ayah, Mohamed Anthony John Sinclair, asal Inggris.
Pada tahun 2017, Ashraf juga bergabung dengan perusahaan rintisan 500 Startups Asia Tenggara atau dikenal 500 Durians. Ashraf diharapkan bisa membantu menemukan dan memilih gelombang investasi Indonesia berikutnya, kata Khailee Ng, Managing Partner 500 Startups, membuat testimoni di situs 500.co.
Kata 'Durians' sengaja disematkan karena buah ini merepresentasikan kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, yang sudah familiar dengan buah yang dagingnya dikenal bikin nagih itu.
Baca juga: Postingan Terakhir Ashraf Sinclair di Instagram Dibanjiri Doa
500 Startups sudah mengadakan program pendanaan 500 Durians I dengan nilai USD50 juta. Kemudian di tahun 2017 bikin program 500 Durians II dengan total pendanaan yang disiapkan mencapai USD 50 juta atau sekitar Rp683 miliar (kurs Rp13.676).
Fokus pendanaan ke 200 startup dengan nilai pendanaan mulai dari USD50 ribu sampai USD150 ribu.
Khalee menilai Ashraf merupakan pebisnis yang sudah punya pengalaman. Usahanya termasuk restoran, gimnasium, agensi konten dan produksi. Dia juga pernah memproduseri konser solo BCL dengan penjualan tiket 3.500 orang.
Ashraf awal kali berinvestasi di perusahaan kosmetik asal Korea, Althea.
Ashraf setelah menikah dan tinggal di Indonesia bersama BCL, menjalankan bisnis di bidang kuliner, yakni T.G.I.Friday's, Pondok Sunda, dan Bulgogi Brothers.
Ketika bercerita di acara 'Merry Riana InspiraFest' di Jakarta pada 10 Agustus 2019, Ashraf mengaku ketika di Malaysia dirinya pernah bekerja jadi pelayan di salah satu cabang T.G.I.Friday's di Malaysia.
Ashraf juga menceritakan bagaimana dulunya pernah hidup melarat sampai makan apa saja saja untuk bertahan hidup.
"Makan mi instan pakai roti sedikit biar ada kuah dan kenyang," tuturnya kata dia.
Khailee pun ungkap alasan menggandeng Ashraf, "Setelah melihat bagaimana Ashraf berpikir, bergerak, dan menambah nilai pada sebuah startup, saya tahu saya ingin bekerja lebih dengannya. Saya ingin industri startup untuk memanfaatkan dunia media massa dan tren, sesuatu yang dialami oleh industri hiburan lokal. Ashraf bisa menjadi jembatan ini."
Menurut Khailee, ada banyak keselarasan dengan ambisi Ashraf untuk menggunakan jaringan yang telah diperolehnya di industri hiburan untuk mendukung dan membangun generasi "kreatif Indonesia.
Baca juga: Suami BCL Meninggal Dunia, Netizen Doakan Ashraf Sinclair
Pasar Indonesia sangat besar menginginkan lebih dari sekedar hiburan. Mereka menginginkan produk, layanan, dan solusi yang membutuhkan generasi wirausahawan baru untuk menyediakan.
"500 memberi Ashraf platform untuk melakukan ini lebih cepat, pada skala yang lebih besar," kata Khailee.
Dia berharap banyak startup baru yang mengubah permainan datang dari luar gema starup teknologi. Industri startup di Indonesia sedang booming, namun masih relatif baru dibandingkan dengan industri hiburan di sini.
"Banyak pengusaha membangun bisnis nyata di seluruh negeri mungkin tak pernah mendengar tentang modal ventura, namun mereka akan pernah mendengar tentang Ashraf," kata dia.
Urutan prioritas Ashraf adalah mengerahkan modal 500 Durian Fund II ke startup Indonesia, bersama Khailee dan 500 Startups Partner Vishal Harnal.
Investasi di Indonesia bagi 500 Startups tidak asing setelah berinvestasi di lebih banyak 30 perusahaan sampai tahun 2017. Termasuk Bukalapak, Kudo, Bro.do, HIJUP, Kredivo, dan lainnya.
Khailee mengatakan saat itu, banyak dari 500 portofolio 120+ perusahaan di Asia Tenggara telah memperluas operasinya ke Indonesia. Startup regional mana pun akan ingin mendapatkan pijakan dari 25 juta populasi pengguna Facebook di Jabodetabek, dan kota-kota di luar Jakarta.
Di acara peluncuran 500 Startups di Jakarta, Ashraf mengatakan kepada media soal bagaimana para startup mendapatkan dana dari program 500 Durians.
"Nanti bisa kirim email dulu. Nanti dari situ ada beberapa persyaratan, dan bisa lebih membantu. Baiknya mereka sudah punya ide dulu, ada produknya atau tim. Jadi bukan cuma ide. Dari ide, lalu dibuktikan, terus eksekusi," kata dia.
Meskipun baru punya ide, 500 Startups juga kemungkinan bisa membantu. Pemodal akan melihat rencana bisnis dan tim yang akan mengeksekusi rencana, mendorong pertumbuhan perusahaan, dan meningkatkan nilai perusahaan.
500 Startups tak akan lepas tangan jika ada portofolio investasinya yang sedang mengalami kesulitan atau berada di jurang kebangkrutan. Para mentor 500 Startups akan turun tangan untuk mendampingi dan membantu mencari jalan keluar.
VIDEO Jalan-jalan ke San Francisco, Ngapain Aja?