PHK 20 Persen Karyawan, BINAR Academy Mau Perkuat Bisnis dan Investasi
Foto: Uzone.id
Uzone.id – Masih dalam balutan badai PHK, kali ini disusul oleh salah satu startup edutech Indonesia, BINAR Academy yang umumkan pengurangan tenaga kerjanya sebesar 20 persen.
Pengurangan karyawan ini mutlak sebagai keputusan strategis BINAR untuk bersiap hadapi ketidakpastian ekonomi global belakangan ini.Meskipun dalam beberapa tahun terakhir BINAR telah mencapai pertumbuhan yang sangat signifikan, CEO BINAR, Alamanda Shantika mengaku bahwa keputusan ini diambil sebagai strategi untuk menghadapi dinamika ekonomi global. Perusahaan akan berfokus menguatkan lini bisnis utama, mengoptimalisasi aktivitas investasi, dan men-streamline-kan operasional.
Alamanda mengatakan bahwa pengambilan keputusan ini bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan agar kedepannya perusahaan bisa menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: Resesi Mengintai 2023, Apa yang Harus Disiapkan Startup?
“Perusahaan telah melakukan evaluasi internal penuh dan memutuskan bahwa tenaga kerja kami harus dikurangi 20 persen,” ujar Alamanda keterangannya yang diterima Uzone.id, Selasa (18/10).
“Kami akan melakukan perubahan peran di beberapa fungsi dengan kapabilitas yang kami butuhkan yang sesuai dengan strategi bisnis ke depan,” tambahnya.
Meski harus merumahkan beberapa karyawan, BINAR tetap berkomitmen untuk membantu memberi pendampingan sampai karyawannya mendapatkan pekerjaan. Pun pihaknya juga berjanji untuk tetap melanjutkan jaminan kesehatan bagi keluarga dan karyawan terdampak sampai 30 Oktober 2022 mendatang.
Adapun jajaran dari pihak perusahaan yang berkomitmen yaitu seluruh head of department, team leader, BOD, serta CEO BINAR itu sendiri.
“Perusahaan akan memberi pendampingan untuk membantu menemukan peluang baru dengan menghubungkan mereka dengan perusahaan mitra yang mencari karyawan baru di berbagai tingkat pekerjaan,” jelas perempuan yang akrab disapa Ala itu.
Baca juga: Giliran Xendit PHK 5 Persen Karyawan di Indonesia dan Filipina
BINAR juga akan memberikan kesempatan kepada karyawan terdampak untuk meningkatkan skill mereka melalui course yang tersedia. Hal ini dilakukan sebagai wujud apresiasi perusahaan atas dedikasi, hati, pikiran, tenaga dan pengertian yang sudah diberikan ke perusahaan.
Alamanda turut menuturkan bahwa dirinya optimis akan kebutuhan reskilling dan upskilling talenta digital yang terus bertumbuh seiring dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
“Sebagai negara dengan PDB terbesar di Asia Tenggara, Indonesia tentu akan selalu menjadi pelaku utama bagi ekonomi digital di regional ini. Oleh karena itu, kami meyakini bahwa peluang dalam peningkatan skill digital di Indonesia dan Asia Tenggara masih sangat besar,” pungkas Alamanda.
Dengan adanya PHK ini, BINAR juga memastikan bahwa tidak akan memengaruhi atau bahkan mengganggu tingkat layanan klien dan kelangsungan bisnisnya. BINAR juga akan terus berkomitmen untuk melayani pengguna dengan menyediakan layanan peningkatan kemampuan digital dan penempatan kerja.