Sponsored
Home
/
Film

Review: Jadi ‘The Nun’ itu Film Horor atau Video Klip Musik Metal, ya?

Review: Jadi ‘The Nun’ itu Film Horor atau Video Klip Musik Metal, ya?
Preview
Hani Nur Fajrina06 September 2018
Bagikan :

Spoiler-free.

Uzone.id — Gue pikir perlu membaca ayat kursi ketika nonton ‘The Nun’. Maklum, gue anaknya penakut dan kagetan. Boro-boro ayat kursi, sepanjang film gue malah menahan ketawa beberapa kali.

Keberhasilan ‘The Conjuring’ garapan James Wan yang dirilis pada 2013 membuka peluang produksi untuk sekuelnya. Nyatanya nggak cuma sekuel, tapi juga spin-off atau film lepasan yang menggunakan karakter ikonis dari film utamanya.

Setelah kisah boneka menyeramkan bernama Annabelle yang berasal dari ‘The Conjuring’ digarap ke dalam film, kini giliran karakter Valak, iblis berwujud biarawati dari ‘The Conjuring 2’ diangkat ke layar lebar.

Jujur, pertama kali melihat sosok Valak di ‘The Conjuring 2’, bulu kuduk gue berdiri. Serem banget. Mulai dari wajahnya yang memang horor, sampai penampilannya yang bisa nyaru dengan kegelapan karena pakaiannya warna hitam.

Baca: 5 Fakta Film The Nun


Maka ketika Warner Bros. selaku rumah produksi semesta Conjuring mengumumkan siap menggarap film tentang Valak dengan judul ‘The Nun’, gue merasa harus siap mental untuk menontonnya. Pasti bakal mencekam!

‘The Nun’ secara garis besar bercerita tentang seorang biarawati muda yang tiba-tiba gantung diri di sebuah biara terpencil di kota kecil Rumania. Kasus ini terdengar sampai Vatikan dan akhirnya seorang pendeta bernama Burke (Demián Bichir) dan calon biarawati Irene (Taissa Farmiga) diutus untuk menyelidikinya, serta menentukan apakah biara itu masih suci atau tidak.

Dengan bantuan warga lokal bernama Frenchie (Jonas Bloquet) yang kebetulan memang menjadi orang yang menemukan jasad biarawati tersebut, mereka harus berhadapan dengan iblis jahat yang sudah menguasai biara.

Dengan slogan “Witness the darkest chapter in the Conjuring Universe”, dengan berat hati gue nyatakan film ini hanya mampu menyajikan sisi “gelap” dari aspek latar saja karena porsi malam harinya lebih banyak.

Sisanya... Berikut detail lain yang membuat ‘The Nun’ begitu mengecewakan bahkan jika kamu nggak punya ekspektasi sekalipun.

Pertama, lemah banget pengembangan ceritanya.


Gue orang yang sangat menilai film dari segi cerita yang kemudian diikuti oleh pengembangan karakter. ‘The Nun’ gagal mengeksekusi ide cerita yang seharusnya bisa jadi keren, karena latarnya sudah bernuansa Eropa dengan properti yang cukup bikin ngeri.

Garis ceritanya padahal sudah terlihat cukup konkret — seorang biarawati yang secara misterius memutuskan untuk gantung diri. Namun struktur dan pengembangan plotnya kacau balau.

Dengan memadukan unsur misteri, kultur religi, dan elemen dasar film horor, ‘The Nun’ seakan lupa akan tujuan utamanya: memberi kejelasan apa tujuan iblis bernama Valak itu yang relevan dengan kehidupan manusia.

Kedua, pakai formula basi yang mudah ketebak.

Entah ini sengaja memakai teknik khas James Wan yang begitu ikonis atau memang tim produksi kehabisan kreativitas. ‘The Nun’ menggunakan formula horor yang gampang banget ditebak.

Permainan kamera yang bergerak untuk memperlihatkan kondisi sekitar diikuti dengan penampakan yang bikin kaget menjadi formula andalan di film ini. Tapi... karena kebanyakan penonton —termasuk gue— sudah tahu formula macam begini, jadi kita sudah bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi begitu kamera bergerak.

Baca: Nonton Film The Nun Menyehatkan

Andalan ‘The Nun’ lainnya, tak lain dan tak bukan adalah jumpscare. Memang sih mengalirkan sensasi luar biasa di dalam film horor. Namun, di film ini jumpscare begitu sering digunakan sampai-sampai membuatnya jadi basi.

Gara-gara formula basi inilah ‘The Nun’ terasa mengabaikan kualitas cerita.

Ketiga, kok seperti video klip musik metal, ya?


Gue nggak bermaksud menghina atau menganggap genre metal itu jelek, enggak. Tapi untuk horor yang dinantikan banyak orang —dan tim produksi yang tampaknya sangat sadar betul akan hal ini— ‘The Nun’ ini terlihat pengin banget nakutin. Tapi, gagal total.

Penampilan Valak dibikin seram sedemikian rupa namun justru malah lebay. Alih-alih menyeramkan seperti iblis jahat, Valak malah berlumuran darah, giginya banyak, dan melotot sembari mengeluarkan suara growl. Awalnya seperti monster atau zombie, tapi kok lama-lama mirip orang bernyanyi metal...

Sebagian besar latar film gue akui memang gelap banget, terasa kelam dan angkernya. Tapi efek jumpscare yang begitu berlebihan digabungkan dengan riasan Valak yang tampak konyol dengan suara growl dan beberapa kali teriak, jadi membuat gue bertanya: ini film horor atau video klip musik metal, sih?

Kayaknya harus siap-siap kembali menyaksikan kreasi netijen yang menyamakan Valak dengan Marilyn Manson, nih.

‘The Nun’ sudah tayang di jaringan bioskop Indonesia.

populerRelated Article