Review Poco F5: Performanya Lebih Baik dengan Snapdragon 7+ Gen 2
Uzone.id - Setahun setelah Poco F4, Poco Indonesia membawa suksesornya. Poco F5 namanya, dan sebagai penerus, kami menaruh ekspektasi tinggi terhadap smartphone ini.
Poco F5 menjadi smartphone pertama dan resmi di Indonesia dengan prosesor Snapdragon 7+ Gen 2. Desainnya juga berubah, lebih cantik dan premium dari sebelumnya, walau material yang digunakannya ‘turun level’.Tim Uzone.id sendiri telah menggunakan Poco F5 jauh sebelum peluncuran resminya di Indonesia, kira-kira seminggu sebelumnya. Kami langsung menjadikannya sebagai ponsel daily, untuk mengetahui kualitas dan kemampuan sebenarnya dari smartphone ini.
Berikut review lengkap Poco F5 berdasarkan pemakaian dan ragam tes langsung yang dilakukan tim Uzone.id.
Makin cantik, tapi dari plastik
Rupa Poco F5 beda banget dengan smartphone Poco lainnya. Kami sudah berulang kali menyebut kalau desain ponsel Poco itu mencolok dengan warna kuning khas atau bingkai kamera yang gedenya minta ampun.
Tapi tidak dengan Poco F5. Desainnya cantik, elegan, kerasa banget premiumnya. Kebetulan, unit Poco F5 yang kami review berwarna putih, yang ternyata tidak benar-benar berwarna putih bersih.
Warnanya kelihatan spesial dengan pola seperti mutiara dengan transisi dari warna putih di sudut kiri atas, menjadi warna biru es di sudut kanan bawah bodinya.
Kalau terkena paparan cahaya, pola bodi belakangnya bakal berubah-ubah seperti hologram. Buat sebagian orang mungkin norak, tapi buat kami, ini peningkatan desain yang cukup signifikan dibanding sebelumnya yang cuma menerapkan satu warna tanpa efek gradasi seperti ini.
Gak ada lagi bingkai kamera segede gaban di smartphone ini. Poco kayaknya memang senang menyematkan frame kamera berukuran besar, alasannya sih biar kelihatan standout.
Sekarang, Poco F5 tampil dengan desain kamera frameless yang tampak mewah. Penurunan dalam hal desain cuma dua. Pertama, bodi Poco F5 terbuat dari plastik sepenuhnya, gak seperti sebelumnya yang menggunakan material kaca untuk bodi belakangnya.
Tapi, penggunaan bahan plastik gak berarti ponsel ini jelek. Berkat material ini, bobot Poco F5 jadi lebih ringan ketimbang Poco F4. Di atas kertas, smartphone ini cuma 181 gram saja atau lebih ringan 14 gram dari sebelumnya.
Makin ringan, makin enak digenggam. Apalagi, tepian bodi belakang smartphone ini dibikin melengkung dengan bingkai datar yang membuatnya lebih pas dipegang
Kekurangan kedua, material plastik yang digunakan berimbas pada build quality-nya. Kerasa banget bahan plastiknya saat menggenggam ponsel ini, dimana penampang belakangnya terasa tipis dan agak ringkih.
Beruntung, bagian depan smartphone ini sudah dilapisi Gorilla Glass 5. Memang tak setangguh Gorilla Glass 6 atau Glass Victus, tapi setidaknya tetap aman-aman saja dari goresan yang halus.
Juga, smartphone ini telah mengantongi rating IP53 tahan percikan air dan debu. Jadi, seharusnya ponsel ini bakal aman-aman saja saat terkena percikan air atau digunakan di lingkungan yang berdebu.
Layar
Layar Poco F5 ukurannya standar kelas menengahnya Xiaomi, 6,67 inci. Panelnya OLED, tapi kualitasnya bikin kami jatuh hati.
Layar dengan resolusi Full HD+ ini menyuguhkan warna yang lebih vivid dan enak dipandang. Terlebih, sertifikasi HDR10+, Low Blue-Light, sampai fitur Dolby Vision pun sudah dikantongi oleh layar smartphone ini.
Tujuannya satu, rentetan fitur ini memberikan kenyamanan sekaligus keamanan bagi mata pengguna. Terlebih, buat pengguna yang sering nonton film via Netflix, Amazon Prime, hingga YouTube di resolusi tinggi, experience-nya terasa lebih maksimal di kelasnya.
Gak cuma untuk penikmat film, buat gamer layar ini juga memberikan pengalaman yang terasa mulus berkat refresh rate-nya yang mencapai 120Hz. Asalkan game-nya mendukung frame rate tinggi, dijamin permainan yang dijajal bakal ditampilkan pada 60 FPS ke atas.
Layar di Poco F5 jadi salah satu favorit kami selama review Poco F5. Kami yang sebelumnya juga pernah mencoba Poco F4, memberikan pengalaman yang benar-benar berbeda.
Kini, layarnya dikelilingi oleh bezel yang ramping di tiap sisinya. Ukuran bezel-nya juga simetris, membuat rasio layar terhadap bodinya mencapai kurang lebih 88,9 persen.
Hanya saja, ada dua kekurangan yang kami rasakan selama menggunakan Poco F5. Pertama, lapisan kaca pelindungnya cuma Gorilla Glass 5.
Oke, Gorilla Glass 5 memang masih layak untuk tahun ini. Tapi come on, masa sih masih aja pakai pelindung kaca yang sudah ketinggalan tiga generasi, minimal Gorilla Glass 6 gitu biar benar-benar tahan dari goresan yang halus.
Jujur, cuma seminggu pakai ponsel ini, sudah muncul beberapa titik garis halus di layar Poco F5.
Kekurangan kedua, dengan asumsi harganya yang mencapai Rp5 jutaan, desain layar Poco F5 masih agak ketinggalan dibanding kompetitornya. Misalnya saja Vivo yang sudah berani merilis layar dengan lengkungan di tepiannya, Oppo juga, sampai Realme.
Performanya gila!
Poco F5 menjadi smartphone pertama yang resmi di Indonesia dengan prosesor Snapdragon 7+ Gen 2. “Kok turun dari Snapdragon 8 Series ke Snapdragon 7 Series?”
Mungkin beberapa dari kalian akan bertanya hal tersebut. Mengingat, seri sebelumnya, Poco F4 disokong oleh prosesor ngebut Snapdragon 870 yang menyuguhkan clock-speed tertinggi mencapai 3,2 GHz.
Jangan salah, walau SoC (system on chip) ini cuma masuk ke seri high-end dan bukan kelas premium dari Qualcomm, Snapdragon 7+ Gen 2 membawa banyak teknologi turunan dari Snapdragon 8 Series.
Paling jelas adalah prime-core Cortex X2 yang sebelumnya digunakan Snapdragon 8 Gen 1 dan Snapdragon 8+ Gen 1. Bedanya cuma di kecepatan clock saja, dimana Snapdragon 7+ Gen 1 cuma 2,91 GHz.
Snapdragon 7+ Gen 2 juga dibikin menggunakan arsitektur 4nm N4 TSMC yang powerful dan juga efisien dayanya. Nah, bergabung dengan prime-core, terdapat 3-core lain menggunakan Cortex A710 dengan kecepatan 2,49GHz dan 4-core Cortex A510 dengan kecepatan 1,8 GHz sebagai efficiency-core.
Kartu grafisnya Adreno 725 @580 MHz yang dapat menangani berbagai tugas grafis kelas tinggi, termasuk game berat dengan grafis AAA.
Sejumlah pengujian kami lakukan, mulai menguji kemampuan keseluruhan via AnTuTu Benchmark versi 10, menguji kemampuan mutlitasking dengan PCMark, stabilitas kinerja grafis dengan 3DMark, sampai tes baterai dengan fast charging-nya.
Dengan AnTuTu versi 10, Poco F5 meraih skor 1,12 juta poin, skor yang begitu tinggi buat sebuah ponsel dengan prosesor Snapdragon 7 Series.
Meski selama tes suhu hardware-nya naik, namun tak membuat ponsel ini mengalami penurunan kinerja secara signifikan, terbukti dengan tingginya skor pada pengujian CPU, GPU, Memory, sampai user experience.
Diuji dengan PCMark, Poco F5 pun meraih skor yang impresif. Nilai keseluruhan yang didapatkannya 13.674 poin, dimana kinerja maksimal diberikan pada pengujian yang membutuhkan sumber daya yang besar.
Beberapa tes seperti Video dan Photo Editing, diberikan kinerja di atas rata-rata dibanding tes lainnya. Pintarnya sistem MIUI 14 berbasis Android 13 dengan chipset sekuat Snapdragon 7+ Gen 2 juga, bikin sumber daya baterainya lebih efisien.
Masih dari pengujian dengan PCMark, Poco F5 mencetak screen on time selama 16 jam 32 menit dengan baterai tersisa 14 persen. Ragam pengujian dilakukan, mulai web browsing, nonton video, video conference, dan sebagainya, secara simultan dan tanpa henti.
Digunakan bermain game Seal M untuk full grinding di grafis tertinggi, Poco F5 juga tak kelihatan kewalahan. Ponsel ini bisa membuat kami auto hunt selama kurang lebih 10 jam hingga baterainya benar-benar habis.
Sementara untuk pemakaian normal, Poco F5 bisa bertahan hingga 15 jam lebih dengan baterai tersisa 3 persen. Pemakaian normal yang kami maksud seperti bermain game sesekali, menggunakan medsos, nonton film dan dengar musik, terhubung ke internet, dan sebagainya.
Nah, bicara durasi pengecasan, butuh waktu hingga 57 menit untuk mengisi baterainya dari 15 persen sampai penuh. Proses ngecas ini kami dapatkan dengan kondisi ponsel terhubung ke jaringan selular dan koneksi WiFi.
Bagaimana kinerja grafisnya? Ternyata sama bagusnya. Diuji menggunakan Wild Life Stress Tes dengan pengujian selama 20 menit tanpa henti, stabilitas performanya cukup tinggi, mencapai 84,7 persen.
Skor terbaiknya adalah 7.667 poin dengan rerata frame rate mencapai 26 sampai 56 FPS dan suhu ponsel mencapai 43 derajat Celcius.
Dipakai bermain Seal M dengan grafis tertinggi, ponsel ini juga berhasil mengaktifkan frame rate yang tinggi. Rata-rata kami bermain game ini di 90 FPS ke atas, sesekali turun ke 60 FPS gegara banyaknya karakter online yang berada di satu tempat.
Main COD Mobile pun bisa rata kanan dan stabil di 60 FPS. Demikian juga dengan PUBG Mobile, walau frame rate yang tinggi dan stabil bisa dirasakan saat grafis diset Smooth - Extreme.
Aplikasi kamera wajib dipoles lagi
Hardware kamera Poco F5 persis sama dengan Poco F4. Kamera utamanya masih menggunakan sensor OmniVision OV64B40 64 MP yang dilengkapi OIS atau optical image stabilization.
Sejauh pengalaman kami mengulas smartphone, Poco memang agak kurang mengedepankan sektor kamera sebagai fitur andalannya. Tapi come on, masa sih masih pakai hardware yang sama saja dengan seri sebelumnya?
Memang pengguna dapat dapur pacu yang sudah up to date dan lebih kencang, tapi kan sektor kamera juga harus jadi perhatian. Apalagi, di rentang harga Rp5 jutaan (asumsi harga Poco F5), sudah ada beberapa ponsel dengan sensor Sony IMX\766 50 MP atau ISOCELL HM2 108 MP yang lebih oke.
Lalu, kamera ultrawide masih 8 MP dengan sensor Sony IMX355 dan tanpa autofocus, dan kamera makro 2 MP dengan fixed focus. Di depan, kameranya turun dari 20 MP menjadi 16 MP.
Buat kami, kualitas gambarnya masih sama rasanya dengan Poco F4, yang berarti kurang berasa peningkatan mutunya. Dari review Poco F4 sebelumnya, kami mengapresiasi kualitas gambar yang dihasilkan ponsel tersebut.
Sekarang, kualitasnya memang bagus, tapi masih sama dengan generasi sebelumnya. Kami agak heran, pasalnya Poco F5 punya ISP terbaru yang dibawa Snapdragon 7+ Gen 2, yakni Triple Spectra 18-bit yang jauh lebih baik.
Chip ini dapat menangkap data warna 4.096 kali lebih banyak dari ISP 14-bit, atau sekitar 3 gigapiksel per detiknya. Namun pada prakteknya, ya kualitasnya kurang lebih mirip dengan Poco F4.
Warnanya bagus, detailnya pun mantap. Noise bukan jadi masalah, dan kontrasnya pun tidak berlebihan ketika memotret langit dengan sinar yang cukup terik.
Mengabadikan foto low-light juga cukup baik, tapi lagi-lagi masih mirip dengan seri sebelumnya. Padahal, ISP pada Snapdragon 7+ Gen 2 bisa memproses sampai 30 foto untuk sekali pengambilan gambar untuk menghasilkan foto malam yang minim noise, warna terbaik, serta detail yang tajam.
Kami pun agak terheran-heran, kok bisa? Opini kami, ya gara-gara sistem kamera MIUI. Ngaku deh para Mi Fans, banyak dari kalian gak memilih aplikasi kamera bawaan dan lebih menggunakan Google Camera yang diunduh dari situs porting seperti Celso Azevedo, kan?
Hasil foto Poco F5:
Yes or no?
Pakemnya Poco untuk memberikan perangkat dengan spesifikasi tinggi, tapi dibanderol dengan harga yang sebenarnya, masih berlaku pada Poco F5. Kalau ponsel ini dibanderol Rp5 jutaan, mirip seperti Poco F4 (kami masih belum tau harga Poco F5 di Indonesia), smartphone ini bisa dibilang menyuguhkan kinerja top di kelas midranger.
Snapdragon 7+ Gen 2 beneran menjadi pembeda di seri Poco F5 dibanding generasi sebelumnya. Performa mantap, gaming maksimal dan stabil, serta daya tahan baterai yang unggul, membuatnya lebih dari layak untuk dijadikan daily driver oleh casual gamer sampai heavy user.
Smartphone ini juga dibuat dengan desain yang lebih cantik dari sebelumnya, walau memang bodinya terbuat sepenuhnya dari plastik atau polikarbonat. Kendati begitu, build quality-nya masih bisa diperhitungkan, terbukti dengan tetap adanya rating IP53 tahan percikan air dan debu yang masih didukungnya.
Di sisi kamera, kami cuma berharap Xiaomi semakin memperhatikan aplikasi kamera bawaan buat ponsel kelas menengahnya. Smartphone flagship memang bagus kualitasnya, tapi seri mid-end pun berhak dapat kualitas yang setidaknya setara, benar kan?
Pada akhirnya, Poco F5 bisa lah dijadikan salah satu opsi yang pas buat kalian yang memang ada budget di atas Rp5 juta.