icon-category Gadget

Riset: 1 dari 4 Smartphone yang Dijual Tahun 2020 Dibeli Secara Online

  • 24 Jun 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Uzone.id)

Uzone.id - Ada fakta menarik dari riset terbaru Counterpoint. Ya! Pembelian smartphone secara online ternyata telah menyumbang sekitar 26 perser dari keseluruhan penjualan secara global pada 2020.

Hal ini berarti satu dari empat smartphone dibeli secara online. Seperti dikutip Uzone.id dari Gizmo China, berdasarkan laporan Counterpoint Research, pandemi Covid-19 menjadi faktor utama yang mendorong penjualan semartphone secara online di banyak negara.

India menjadi negara dengan pangsa pasar online tertinggi sebesar 45 persen. Inggris dan China menduduki peringkat berikutnya dengan pangsa pasar online 39 persen dan 34 persen.

Baca juga: Huawei MatePad 11 dengan HarmonyOS Resmi Diperkenalkan, Apa Keunggulannya?

Hal ini menyiratkan bahwa pangsa penjualan smartphone secara online pada tahun 2020 meningkat 6 persen, dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk market size alias jumlah total dari seluruh penjualan juga meningkat lebih dari 10 persen.

Wilayah utama termasuk India yang memamerkan pangsa online tertinggi sebesar 45 persen, bersama dengan Inggris dengan 39 persen dan China tiba di 34 persen. Ini menyiratkan bahwa pangsa penjualan smartphone online pada tahun 2020 naik 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk ukuran pasar, itu menandai peningkatan lebih dari 10 persen.

Selain itu, tren ini juga tercatat di kawasan lain, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Pasar negara berkembang, seperti Amerika Latin, juga diuntungkan dari tren ini.

Baca juga: vivo Bakal Merambah Pasar Tablet, Produk Pertama Rilis Q4 Tahun Ini?

Fakta lainnya, AS dan India mencatat pangsa online tertinggi di paruh kedua tahun lalu. Sementara pasar melihat pertumbuhan yang cukup besar dalam penjualan online, tren ini juga diperkirakan akan melambat untuk beberapa waktu. Penjualan online pada tahun 2021 diprediksi serupa, tetapi sedikit lebih rendah dari tahun lalu.

Analis Senior Sujeong Lim menyatakan, “Setelah pertumbuhan pesat pada tahun 2020, kami memperkirakan tahun 2021 akan melihat beberapa pelonggaran setelah vaksinasi Covid-19."

"Namun, diperkirakan akan tumbuh sedikit setiap tahun mulai tahun 2022 dan seterusnya, didukung oleh pertumbuhan di pasar negara berkembang dan populasi paruh baya menjadi lebih terbiasa dengan perangkat ITdan penggunaan internet,” imbuhnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini