icon-category Digilife

Riset: Nilai Transaksi Gadget Naik 16 Persen di 2020

  • 10 Jun 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Pandemi Covid-19 telah mengubah pola belanja online masyarakat Indonesia. Riset berjudul Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia 2021 oleh Kredivo dan Katadata Insight Center mengungkapkan nilai transaksi gadget dan aksesorinya meningkat 16 persen sepanjang 2020.

Sebagai informasi, riset ini dilakukan dengan memanfaatkan data primer 10 juta sampel transaksi dari enam pemain e-commerce terbesar Indonesia bulan Januari-Desember 2020, dan diperkuat oleh survei online.

Expert Panel Katadata Insight Center (KIC), Mulya Amri menjelaskan, "Untuk setiap tipe barang, rata-rata nilai transaksinya naik. Artinya, orang semakin berani untuk membelanjakan lebih besar uangnya untuk satu tipe produk."

Berdasarkan riset ini, rata-rata nilai transaksi gadget dan aksesorinya meningkat sebanyak 16 persen. Nilai transaksi gadget dan aksesorinya berada di kisaran Rp600 ribu per transaksi di tahun 2019, sedangkan nilai transaksi produk ini sudah berada di atas Rp700 ribu per transaksi di tahun 2020.

"Komputer juga naik (dua persen). Elektronik yang paling tinggi naiknya, 39 persen," tutur Mulya.

Baca juga: 5 Fakta Baru Belanja Online Warga Indonesia saat Pandemi Covid-19

Sebaliknya, nilai transaksi pulsa dan voucher menurun di tahun 2020. Akan tetapi, jumlah transaksi produk ini meningkat di tahun 2020.

"Artinya, dulu, orang beli voucher, beli pulsa tidak sering-sering, tapi sekali beli itu agak mahal, agak besar nilainya. Tapi sekarang tahun 2020, dia walaupun lebih sering beli pulsa dan voucher, tapi sekali beli, nilainya itu lebih sedikit. Turun rata-rata nilai transaksinya per sekali beli voucher," ungkapnya.

Sementara itu, riset juga mengungkapkan perempuan mengeluarkan uang lebih banyak untuk komputer dan aksesorinya serta gadget dan aksesorinya, dibandingkan dengan laki-laki.

"Laki-laki mengeluarkan uang untuk komputer dan aksesorinya sekitar Rp729 ribu, sedangkan perempuan mengeluarkan uang hampir Rp1 juta untuk komputer dan aksesorinya. Demikian juga untuk gadget, Rp847 ribu untuk perempuan, dan laki-laki Rp729 ribu," kata Mulya.

Menurutnya, alasan di balik fenomena ini adalah komputer dan gadget semakin diperlukan selama pandemi Covid-19. Tadinya, anak-anak mungkin tidak memiliki gadget, karena mereka banyak menghabiskan waktu di sekolah.

Baca juga: Tren Belanja Online dengan “Paylater” Diprediksi Naik di 2021

Sekarang, semua orang melakukan berbagai aktivitas di rumah, termasuk anak yang sekolah dari rumah. Mau tidak mau, orang tua membekali anak dengan laptop atau tablet untuk sekolah.

Lebih jauh soal riset Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia 2021, riset ini menggunakan data primer pengguna Kredivo yang tersebar di 34 provinsi dan dari lima kelompok umur dan pendapatan serta ditentukan berdasarkan random sampling.

Penelitian yang dilakukan pada kuartal pertama tahun 2021 tersebut juga menganalisa profil dan tipe-tipe konsumen yang berbelanja online dari berbagai aspek, termasuk gender, umur, dan lokasi, hingga menggali lebih jauh jenis-jenis produk yang dibeli oleh konsumen.

Sedangkan perilaku pembayaran konsumen dianalisis secara khusus dengan menggunakan data yang diperoleh dari survei online yang berlangsung pada tanggal 26-30 Maret 2021 dengan 3.560 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

VIDEO: Oppo Band Review - 5 Hal yang Gue Suka dan Gak Suka

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini