Home
/
Automotive

Saham Tesla Turun 16 Persen, Elon Musk Kehilangan Rp387 T  

Saham Tesla Turun 16 Persen, Elon Musk Kehilangan Rp387 T   
Tomy Tresnady09 March 2021
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Alexander Shatov / Unsplash)

Uzone.id - Saham kendaraan listrik telah turun pada tahun 2020, dipicu oleh banyaknya perusahaan yang melakukan merger, terobosan teknis dan potensi adanya bantuan politik.

Namun, aksi jual saham besar-besaran di tengah lemahnya pasar yang lebih besar terjadi pada pekan lalu. Hal itu menyebabkan kekhawatiran para investor.

Termasuk raksasa industri Tesla yang dipimpin CEO Elon Musk, telah menurun kekayaannya sebesar USD27 miliar atau sekitar Rp387,77 triliun (kurs Rp14.361 per USD1), menurut Indeks Miliarder Bloomberg.

BACA JUGA: Renault Bersiap Luncurkan Triber Facelift, Apa Aja Bocorannya?

Saham Tesla turun lebih dari 16 persen pada 1 Maret, begitu pula kekayaan Elon Musk sebagai pemilik saham terbesar Tesla otomatis merosot drastis.

Padahal, Elon Musk sudah berhasil menggeser posisi Jeff Bezos, pendiri Amazon, di peringkat nomor satu sebagai orang terkaya di dunia. Kini, posisi Elon Musk di posisi ketiga sebagai orang terkaya di dunia setelah Jeff Bezos dan Bill Gates.

Namun, Tesla bukan satu-satunya kendaraan listrik yang menderita kerugian setelah berbulan-bulan mendapatkan keuntungan besar.

Startup asal China, Nio, juga turun harga sahamnya hingga 40 persen dari level tertinggi pada bulan Februari. Begitu juga pesaingnya, XPeng dan Li Auto turun dalam jumlah yang sama.

Perusahaan yang sudah go public, termasuk Canoo, Nikola, Lucid, Fisker, dan lainnya juga mengalami penjualan saham besar-besaran dari Februari hingga Maret.

Kekurangan microchip yang penting turut memengaruhi produsen mobil baru dan sudah menjalar di seluruh dunia. Gedung Putih berjanji untuk membantu mencegah beberapa dampaknya.

Dan Ives, analis di Wedbush Securities, mengatakan bahwa kelemahan yang hinggap baru-baru ini mewakili "peningkatan rasa sakit" namun kemungkinan bukan ledakan penuh.

Dia menambahkan, pada bulan lalu pihaknya telah menyaksikan aksi jual pada merek-merek mobil listrik akibat perdagangan yang berisiko ditambah dengan beberapa pemotongan penjualan yang terlihat di China selama bulan Januari.

Hal itu memicu beberapa investor untuk keluar untuk mencari jalan keluar dalam jangka pendek. (Business Insider)

VIDEO Avanza Xenia di Indonesia Harus Ditarik dari Pasaran!

populerRelated Article