icon-category Digilife

Sepak Terjang Cellebrite, Buka Sandi iPhone hingga Dipakai Mabes Polri

  • 07 Apr 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Mabes Polri diketahui menggunakan aplikasi intelijen buatan Cellebrite dalam sebuah persidangan di Pengadilan Jakarta Selatan pada Senin (5/4/2021), mengadili kasus penyebaran berita bohong dengan terdakwa Jumhur Hidayat. 

Cellebrite dipakai polisi Indonesia untuk menyedot data di smartphone milik Jumhur.

Perusahaan pembuat aplikasi intelijen ini didirikan pada tahun 1999 oleh Avi Yablonka, Yaron Baratz, dan Yuval Aflalo. Saat ini memiliki markas di Petah Tikva Israel.

Dua anak perusahaannya, Cellebrite USA Corp. dan Cellebrite GmbH masing-masing bermarkas di Parsippany, New Jersey, AS, dan Munich, Jerman.

Selain digunakan Mabes Polri untuk menangani kasus yang menyangkut data digital, jasa Cellebrite juga digunakan oleh instansi hukum lainnya di dunia, seperti dihimpun Uzone.id dari Wikipedia.

BACA JUGA: Kronologi Internet First Media Lambat Gara-gara 2 Kabel Laut Putus 

Michigan 

Cellebrite pernah dipermasalahkan oleh American Civil Liberties Union cabang Michigan, Amerika Serikat, pada April 2011, karena polisi Michigan State Police (MSP) menggunakan Cellebrite UFED untuk melakukan penggeledahan telepon seluler warga secara tidak sah.

iPhone

Cellebrite dilaporkan menawarkan untuk membuka kunci iPhone yang terlibat dalam sengketa enkripsi FBI dengan Apple pada Maret 2016.

FBI pun mengumumkan telah berhasil mengakses iPhone berkat pihak ketiga. Sebuah laporan pers mengklaim Cellebrite telah membantu membuka kunci perangkat, namun disangkal oleh sumber FBI.

Turki

Data dump tahun 2017 menunjukkan Cellebrite menjual produk ekstraksi datanya ke Turki, Uni Emirat Arab, dan Rusia.

Arab Saudi

Sebuah laporan dirilis yang mengklaim bahwa sebuah perusahaan Israel memberi Arab Saudi layanan teknologi untuk meretas ponsel pada 16 September 2020.

Staf di Cellebrite meminta warga Saudi mengirim perwakilan pemerintah untuk menemui salah satu karyawan mereka di bandara Riyadh.

Menyusul permintaan tersebut, perwakilan Cellebrite melakukan perjalanan ke Riyadh pada November 2019 untuk upaya peretasan ke telepon milik seorang karyawan Kementerian Kehakiman Saudi.

Perwakilan Cellebrite meminta pihak berwenang untuk membiarkannya melewati pemeriksaan paspor tanpa dicap paspornya atau peralatan elektroniknya diperiksa, sementara hanya tersisa di bawah kepemilikannya.

Peretas seharusnya menuju ke kamar hotel yang terisolasi dari bandara, di mana proses tersebut direncanakan untuk dijalankan tanpa pengawasan elektronik. Perwakilan Cellebrite kemudian kembali ke bandara Riyadh untuk terbang kembali ke London.

Hongkong

Pada Agustus 2020, dilaporkan bahwa Cellebrite menjual layanannya kepada Kepolisian Hong Kong untuk digunakan dalam membuka ponsel para demonstran yang ditahan selama protes Hong Kong 2019-20.

Pada 7 Oktober 2020, Cellebrite mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menjual solusi dan layanannya kepada pelanggan di Hong Kong dan China sebagai akibat dari perubahan peraturan AS.

Eropa Timur

Program Cellebrite UFED digunakan untuk menganiaya oposisi di Belarus dan Rusia. Pada Maret 2021 setelah mengetahui bahwa teknologi digunakan dalam kasus Lyubov Sobol, aktivis Yerusalem telah mengajukan gugatan terhadap Cellebrite di Mahkamah Agung Israel. Tak lama setelah perusahaan mengumumkan penghentian kemitraan dengan Rusia.

VIDEO Review Realme C25 Indonesia

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini