Sepi Pengguna, Google Matikan Layanan Translate di China
Ilustrasi foto: Nathana Rebouças @nathanareboucas/Unsplash
Uzone.id - Google telah menyuntik mati layanan translate mereka di China karena sepi pengguna.
Website terjemahan China translate.google.cn kini sudah tidak bisa diakses dan dialihkan ke layanan web milik Hong Kong, hal ini dilaporkan pada Sabtu lalu, (01/10/2022).Dilansir dari The Register, Selasa, (04/10/2022), Google mengatakan kalau perusahaannya telah menghentikan Google Translate China karena jumlah penggunaan yang rendah.
Baca juga: Klub Bola Indonesia Kompak Ganti Profil Medsos, Kenang Tragedi Kanjuruhan
Perkembangan layanan Google di China bisa dikatakan biasa-biasa saja, bahkan tak mendominasi. Gmail, Chrome dan pencarian berbasis Google pun sudah lama tak hadir di China.
Adapun yang masih menggunakan layanan-layanan ini terpaksa harus menggunakan VPN.
Sementara, layanan Google masih tersedia untuk pengguna di Hong Kong. Maka dari itu, Google mengalihkan web terjemahan China mereka ke web Hong Kong.
Baca juga: RIP Google Stadia, Bakal Ditutup Tahun Depan
Hubungan Google dan negara China sedikit terguncang karena kebijakan Beijing soal sensor. Bahkan pada tahun 2010, Google sempat keluar dari negara tersebut karena adanya serangan siber ‘Project Aurora’ yang menargetkan lebih dari 20 perusahaan, termasuk Google.
Di tahun 2011, mereka kembali masuk ke China namun pelanggan-pelanggannya sudah tak lagi kembali ke Google. Salah satu hal yang bikin Google tak lagi diminati adalah adanya mesin pencari lokal seperti Baidu yang justru semakin melonjak pasarnya. Tak heran kalau sekarang Google menutup layanan translate mereka di China.