Siapa Winda Earl? Atlet eSports yang 'Dirampok' Rp20 Miliar
-
Winda Lunardi alias Earl (Foto: Instagram @evos.earl)
Uzone.id - Gamers Winda Lunardi atau biasa disapa Earl, seketika jadi sorotan masyarakat Indonesia. Namun, kali ini bukan prestasi di dunia games yang dia raih, melainkan Winda menjadi korban penggelapan uang yang diduga dilakukan oleh manager Maybank.Gak tanggung-tanggung jumlah uang milik Earl dan ibunya, Floletta Lizzy Wiguna, yang digelapkan. Total ada Rp20 miliar yang hilang di bank tersebut. Kasus mereka sudah ditangani Bareskrim Polri sejak masuk laporan hari Kamis (6/11/2020).
Namun, kami tidak akan membahas lebih dalam kasus yang menimpa gamers cantik ini. Mungkin sebagian dari kita masih belum tahu prestasi Earl di dunia games.
Cewek kelahiran 5 September 1994 ini merupakan pro player dan atlet esports yang mahir memainkan Mobile Legends spesialis hero tank, Akai. Tank sendiri punya arti menahan serangan dan biasanya yang paling kuat. Hero tank biasanya berada posisi depan agar menjadi pelindung kawannya.
Debutnya sebagai pro player masuk ke tim Louvre Angels, di mana tim ini beranggotakan cewek-cewek.
Selain itu, Earl juga pernah bergabung dengan Bigetron eSports (BTR) dan kemudian masuk ke tim Boom ID. Terakhir dia bergabung di tim Evos eSports.
Earl, yang punya anjing kesayangan bernama Chow Chow, Talia dan Eros ini pernah menyabet Top Global Akai. Prestasi lain yang pernah diraih Winda adalah jadi juara 1 FGL Minor Series 01.
BACA JUGA: Realme Rilis Watch S Seharga Rp1,29 Juta, Apa Saja Fitur Unggulnya?
Mengenal dunia gamers
Earl berbagi cerita mengapa dirinya bisa kecebur jadi altet eSports karena pada masa kecilnya sudah 'didokrin' oleh sang ayah untuk bermain game. Apalagi keluarga Earl merupakan keluarga game.
"Dulu macam bokap tuh mensuport kita main, aneh kan. tapi zaman umur berapa ya kayaknya gue bocil banget, mungkin SD, zaman Nintendo keluar," tutur Earl saat diwawancara oleh Jonathan Liandi dalam tayangan video berjudul "Perjalanan Karir Seorang EARL&Harga Transfer Winda Dari BOOM ke EVOS-Empetalk EARL | Jonathan Liandi".
Video yang tayang pada 2 Mei 2020 itu sudah mendapat lebih dari 790 ribu views.
Suatu hari, ayah Earl membawa oleh-oleh Nintendo. Namun justru kakak Winda saat itu tidak mau diberi Nintendo. Namun, ayah memaksa agar anak-anaknya mau bermain Nintendo.
"Sama papih aku tuh dipaksa, ini game keluaran terbaru, main-main yang tadinya gak mau jadi suka, ketagihan kan. Kan aku punya adik juga, aku main ajak dia. nah, start dari situ," kenangnya.
Kemudian, setelah Nintendo berlanjut ke Play Station (PS). Nah, ketika main PS malah sering kena omel orangtua karena bermainnya tidak kenal waktu alias kecanduan game.
Winda bersama saudaranya tidak dengan mudah dibelikan PS2 sama orangtua. Mereka harus merengek dulu hingga orangtua merasa kasihan dan diajak beli PS2 langsung bersama CD games-nya.
Setelah remaja, Earl sudah mulai bermain game online. Dia bersama saudaranya pun meminta dibelikan laptop oleh ayahnya.
"Tetap pertama kayak diomelin. Main kayak orang gila, kecanduan, tapi ujungnya dibeliin, karena kita bertiga orangnya pinter semua. Jadi kayak sekolah bagus, pinter semua, mungkin paling goblok aku lah," kata Winda.
Earl mengatakan, dia bersama saudaranya kalau sudah bermain game onlie tak kenal waktu sehingga mengundang amarah orangtua. "Papih sama mamihku udah kayak kesal banget lah, udah mulai murka melihat anaknya ngegame terus,"
"Kita lama-lama makin ngelunjak kan, makin gila (main) game-nya. Jadi sering diomelin sih. udah SMA masih main game online, namanya Seal Online, hampir semua sih, RO, RF main, DOTA juga sempat coba tapi gak suka," kata dia.
Setelah lulus SMA, Earl sempat sekolah fashion di Esmod Jakarta. Sejak itu dia sempat berhenti bermain game karena di Esmod menuntut banyak tugas.
"Pokoknya yang sekolah di Esmod merasakan sendiri. Parah, dalam tiga bulan yang keluar dari sekolah itu setengahnya, karena gak sanggup saking hatick nya. gak kelar setahun doang gara-gara pokoknya aku ada cek-cok sama orangtuaku," cerita dia.
Akibat sering cek-cok dengan orangtua, Earl memutuskan pergi kuliah di Australia, setelah menyelesaikan satu tahun di Esmod.
"Setahun aku kelarin, pindah deh aku ke Ausie. di Ausie merdeka," katanya.
Di Australia, Earl kuliah di University Western Australia jurusan marketing dan manajemen. Dia sengaja ambil jurusan tersebut karena menurutnya gampang mata pelajarannya.
"Gak ada orangtua marah-marahin, gak ada ribut, terus tinggalnya sama koko (kakak), koko juga gamer kan. Ya udah pelajaran Ausie dibanding Indo gampangan Ausie," ungkapnya.
Earl merasakan sendiri pelajaran di Ausie meskipun susah yang penting ada niat belajar. "Susah (kuliah) di Indo sih kan ada skripsi, di sana yang susah bahasanya doang."
Sebelum bermain Mobile Legend, selama kuliah di Australia, Earl suka main King of Legend. Dia menyempatkan main ketika tidak ada kegiatan kuliah. "Jadi di Ausie itu seminggu paling masuk kelasnya cuma tiga hari dalam seminggu."
VIDEO Samsung Galaxy Tab A7 Review, Tablet Murah yang Fleksibel