Sponsored
Home
/
Health

Studi: Obesitas pada Masa Kanak-Kanak Meningkatkan Risiko Kanker Saat Dewasa

Studi: Obesitas pada Masa Kanak-Kanak Meningkatkan Risiko Kanker Saat Dewasa
Preview
Birgitta Ajeng05 April 2018
Bagikan :

Uzone.id-Banyak orang menganggap bahwa anak yang gemuk itu lucu dan menggemaskan. Padahal, ada risiko kesehatan yang mengintai di balik kondisi tersebut, yaitu kanker.

Sebuah tinjauan baru menemukan, bahwa kanker jenis tertentu yang biasanya terjadi pada orang di atas 50 tahun, mulai menyerang orang dewasa muda sekarang. Menurut para peneliti, obesitas bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Studi ini mengamati 100 publikasi di seluruh dunia. Studi yang diterbitkan di jurnal Obesity pada 23 Maret menemukan, bahwa sembilan dari 20 kanker yang paling umum terjadi di Amerika Serikat terjadi pada orang dewasa muda.

Seperti Uzone.id kutip dari WebMd, para peneliti melaporkan, bahwa sekitar satu dari empat kasus kanker tiroid terjadi pada orang rusia 20-44 tahun, dan sekitar satu dari sepuluh kasus kanker payudara terjadi pada kelompok usia yang sama.

 

via GIPHY

"Para ilmuwan telah mengetahui selama beberapa waktu bahwa obesitas meningkatkan risiko kanker, dan ketika orang gemuk terkena kanker, mereka lebih mungkin mengalami kondisi yang lebih buruk," ujar Dr. Nathan Berger, penulis studi sekaligus direktur di Case Western Reserve University Center for Science, Health and Society, Cleveland, Amerika Serikat.

Dan, sekarang, tampaknya obesitas mempercepat perkembangan kanker," kata Berger lebih lanjut.

Para peneliti tidak dapat membuktikan sebab dan akibat. Namun, temuan ini fokus pada pencegahan obesitas. "Mungkin ada 140.000 kasus kanker terkait obesitas setiap tahun. Ini adalah masalah besar," kata Berger.

Ahli onkologi di Boston, Dr. Jennifer Ligibel mengatakan bahwa penelitian ini benar-benar menarik. Tapi, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Ligibel yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan, bahwa tidak jelas bagaimana obesitas dapat meningkatkan risiko kanker. “Tapi, itu mungkin bukan hanya satu faktor,” ujarnya.

 

via GIPHY

Berger mengatakan bahwa hal ini mungkin mirip dengan hubungan antara merokok dan risiko kanker. Ketika orang berhenti merokok, risiko kanker pada mereka turun secara drastis. Tapi, tidak pernah hilang sama sekali.

Meski demikian, kembali pada konteks hubungan antara obesitas dan kanker, berusaha menurunkan berat badan tetap penting. “Mengatasi obesitas berdampak pada risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung," kata Berger.

Ligibel juga setuju akan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa risiko kanker berkurang setengah pada orang yang sudah menurunkan berat badan. Jadi, terapkan pola hidup sehat mulai sekarang. Ajak seluruh anggota keluarga untuk rutin olahraga dan menerapkan pola makan sehat.

populerRelated Article