Home
/
Automotive

Survei: Warga RI Masih Lebih Tertarik Mobil Hybrid Ketimbang EV

Survei: Warga RI Masih Lebih Tertarik Mobil Hybrid Ketimbang EV

Bagja Pratama14 January 2025
Bagikan :

Uzone.id - Elektrifikasi kendaraan di Tanah Air terus berkembang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa berdasarkan survei “Unveiling Electric Vehicle: Trends and Audience Preferences”, minat masyarakat Indonesia terhadap mobil ramah lingkungan terus meningkat.

Namun, berbagai tantangan masih menjadi hambatan bagi adopsi massal kendaraan elektrifikasi di Indonesia.


Adapun survei ini melibatkan 575 responden dengan profil yang mencerminkan berbagai segmen masyarakat Indonesia. 

Dari sisi pendapatan, mayoritas responden berada pada rentang pendapatan rumah tangga sebesar Rp 15-20 juta per bulan, sementara gender responden hampir seimbang, dengan 51% laki-laki dan 49% perempuan.

Hybrid Lebih Diminati Dibandingkan BEV dan PHEV

Survei menunjukkan bahwa kendaraan Hybrid Electric Vehicle (HEV) menjadi pilihan utama dibandingkan Battery Electric Vehicle (BEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). 

Hal ini mencerminkan ketergantungan masyarakat pada bahan bakar fosil, serta kekhawatiran terhadap infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian daya listrik yang masih terbatas.

Sebanyak 91% responden menyatakan ketertarikan tinggi untuk membeli mobil hybrid apabila harganya di bawah Rp 300 juta. 

Selain itu, masyarakat optimis bahwa harga mobil elektrifikasi akan semakin terjangkau di masa depan. Mereka juga menginginkan variasi teknologi yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan yang beragam.

Preview


Meskipun minat terus meningkat, pembelian mobil listrik masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa faktor yang menjadi perhatian utama adalah jarak tempuh yang terbatas.

Kemudian, usia baterai dan biaya penggantian, biaya perawatan kendaraan, serta waktu pengisian daya yang masih dianggap terlalu lama.

Perbedaan pandangan juga ditemukan berdasarkan gender dan wilayah terkait hambatan ini, menunjukkan bahwa kebutuhan dan ekspektasi masyarakat terhadap mobil elektrifikasi bersifat heterogen.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya menginginkan satu jenis teknologi elektrifikasi, tetapi berbagai alternatif yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal.

Hybrid Electric Vehicle (HEV), teknologi ini menjadi favorit karena menggabungkan efisiensi bahan bakar dengan pengurangan emisi yang signifikan. 

Sebanyak 79% responden sudah mengenal teknologi ini, menjadikannya solusi yang paling dikenal luas untuk transisi menuju elektrifikasi penuh.

Sementara Battery Electric Vehicle (BEV), dipandang sebagai solusi masa depan, BEV menawarkan tingkat emisi nol selama penggunaan. 

Namun, masih menghadapi hambatan berupa infrastruktur pengisian daya yang terbatas dan biaya awal yang tinggi.


Mayoritas masyarakat percaya bahwa pengembangan teknologi lain, seperti Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) atau kendaraan berbasis bahan bakar fosil rendah emisi (ICE berteknologi tinggi), tetap relevan untuk mendukung target pengurangan emisi nasional.

Hasil survei yang dilakukan Kumparan Oto ini memberikan wawasan penting bagi industri otomotif dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan. 

Dengan harga yang lebih kompetitif, infrastruktur yang lebih baik, serta edukasi masyarakat tentang manfaat teknologi elektrifikasi, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pasar utama kendaraan ramah lingkungan di Asia Tenggara.

populerRelated Article