Kalau biasanya program ini hanya memperbolehkan hunter untuk mencari celah keamanan di sistem, kali ini Google memperluasnya dengan mencari celah di teknologi generative AI yang baru-baru ini mereka kembangkan.
Lewat program ini, para bug hunter harus menemukan dan melaporkan kerentanan (bug) dalam sistem kecerdasan buatan mereka, yaitu ChatGPT dan GPT-4.
Ternyata, remaja asal Semarang ini tidak sendiri, lho. Ia bekerja sama dengan mentornya, Denil Christianto untuk mencari celah berbahaya di Google. Simak blak-blakan kisah keduanya.
Dari laptop bekas peninggalan sang kakak, Abdullah Mudzakir, siswa SMKN 8 Semarang berhasil menjadi bug hunter yang menemukan bug berbahaya di Google.
Honda SC e: Concept Dapat Respon Bagus, AHM Tinggal Tentukan Harganya
Uzone Talks: Saatnya Mudik! Apa Aja yang Harus Disiapkan?
Lenovo Masih Malu-malu Bocorin Penerus Legion Go
Tools Editing Video untuk Para Pemula
Akhirnya Toyota Rush Facelift Bakal Hadir, Tapi Begitu Doang?
Koneksi 4G Telkomsel Hadir di 14 Kapal Pelni, Pakai Jaringan Starlink
Deretan Fakta Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim
Kinerja 2023 Solid, LinkAja Dapat Kucuran Dana Dari Investor Jepang
10 HP Android Paling Kencang Sedunia, Banyak Dijual di Indonesia
KTP Digital Berlaku Mei 2024, Sayonara Fotokopi KTP!
Daftar HP Vivo Terbaru di Ramadan 2024: Harga dan Spesifikasi
Vivo V30e Lolos TKDN, Speknya Upgrade dari V29e