Pihak Tokopedia akhirnya buka suara terkait temuan mengenai 91 juta data akun Tokopedia yang tersebar di internet dan dapat diunduh secara bebas. Mereka menegaskan, hal ini bukan upaya pencurian data baru.
Seperti kasus yang sempat heboh di Indonesia, hacker asal Sleman, Yogyakarta, inisial BBA (21) ditangkap pada Oktober 2019 karena aksinya meretas server sebuah perusahaan asal San Antonio, Texas, Amerika Ser
Peretasan yang menimpa platform e-commerce Tokopedia cukup menghebohkan belakangan ini. Ada puluhan juta data pengguna Tokopedia yang dicuri dan dijual peretas. Menanggapi peristiwa tersebut, CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya buka suara.
Para hacker alias peretas semakin berulah selama pandemi virus Corona (Covid-19). Kelompok peretas bernama ShinyHunters, misalnya. Tak tanggung-tanggung, mereka mengkliam telah meretas dan menjual data pengguna dari sepuluh situs web perusahaan, termasuk Bhinneka, di dark web.
Pihak Bhinneka.com merespon informasi yang menyebutkan telah terjadi pencurian 1,2 juta akun pengguna di layanan mereka.
Kelompok hacker atau peretas bernama ShinyHunters mengklaim telah meretas 10 perusahaan dan saat ini menjual basis data pengguna mereka masing-masing di pasar dark web.
Jika kita melihat laporan peretasan yang terjadi di platform Tokopedia tempo hari misalnya, laporan tersebut memaparkan bahwa ada belasan bahkan puluhan juta akun pengguna bocor dan dijualbelikan di dark web. Masih ada beberapa teka-teki yang ‘menghantui’ netizen awam, berikut penjelasannya.
Menanggapi isu yang baru-baru ini memaparkan bahwa ada 13 juta data pengguna yang bocor, perusahaan e-commerce Bukalapak membantah hal tersebut.
Belajar dari kejadian Tokopedia, rasanya wajar jika pengguna langsung merasa was-was jika ingin melakukan transaksi di platform e-commerce. Peretasan dan pencurian data pribadi sangat mungkin terjadi. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar online shopping di e-commerce tetap aman.
Perwakilan Tokopedia telah bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Senin (4/5) melalui rapat virtual. Usai pertemuan tersebut, Tokopedia mengaku akan terus meningkatkan keamanan digital demi menjaga trust alias kepercayaan konsumen.
Soal pembobolan Tokopedia, sampai saat ini memang belum ada notifikasi dan pemberitahuan secara langsung oleh perusahaan kepada tiap akun, baik pengguna (konsumen) maupun merchant. Meski begitu, kita tetap bisa melakukan pengecekan sendiri apakah akun kita terdampak atau tidak. Ini caranya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar pertemuan secara virtual dengan pihak Tokopedia dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada hari ini, Senin (4/5). Menkominfo pun mengatakan, pemerintah dan Tokopedia akan menjalankan beberapa hal terkait kasus peretasan ini.
OLX Bakal PHK 300 Karyawan di Indonesia?
Kejar Ketinggalan, Suzuki Siapkan 8 Motor Listrik Mulai Tahun Depan
Wuling Air ev dan Almaz Hybrid Tampil di Acara New Energy Vehicle Xperience
AI Makin Berkuasa, Google Kembangkan Bot Cerdas yang Bisa Bikin Musik
Pemeran Tess di Game ‘The Last of Us’ Meninggal Dunia
Pakar: Nilai Ekosistem Digital Masih Datang dari Sektor E-commerce
VIDEO: Test Drive Toyota Voxy, Tetap Mewah Harga Setengah dari Alphard
Bakal Ada Realme 10 Pro Coca-Cola Edition, Ada yang Mau Beli?
Ini Dia Startup yang Lolos ke Tahap Alpha Program Indigo Game
Cara Indigo Biar Startup di Indonesia 'Gak Cuma' di Pulau Jawa
JD.ID Tutup Layanan di Indonesia, Apa Alasannya?