Tak Lagi Gratis, Fitur Keamanan Twitter Ini Bakal Dikenakan Biaya

Uzone.id — Sepertinya Twitter benar-benar membutuhkan pemasukan besar agar tetap bertahan saat ini. Pasalnya, platform yang awalnya tak memungut biaya banyak, kini mencuankan satu demi satu fiturnya.

Yang paling baru, platform ini juga akan memungut biaya pada salah satu fitur keamanan akun pengguna, yaitu Autentikasi Dua Faktor via SMS.

Fitur autentikasi dua faktor ini dirancang untuk membuat akun lebih aman selain kata sandi, dan pengguna Twitter seringkali menggunakan metode keamanan lewat SMS ini.

Jika sebelumnya tidak dipungut biaya apapun alias gratis, selanjutnya pengguna akan dikenakan tarif soal SMS keamanan yang satu ini di Twitter. 

Baca juga: Demi Cuan, Twitter Izinkan Iklan Ganja Mejeng di Timeline

Tarif ini akan segera diberlakukan mulai 20 Maret mendatang, dan hanya akan tersedia secara gratis untuk pengguna Twitter Blue, yang memiliki biaya langganan sekitar USD11 per bulan.

“Akan efektif mulai 20 Maret 2023 nanti, hanya pelanggan Twitter Blue saja yang bisa menggunakan SMS sebagai metode autentikasi 2 faktor,” tulis Twitter dalam akunnya, dikutip Selasa, (21/02).

Twitter menyebut kalau langkah ini diambil karena banyaknya kasus penyalahgunaan dan peretasan lewat autentikasi via SMS.

Setelah aturan ini diberlakukan, pengguna yang tidak membayar akan diberi waktu 30 hari untuk menonaktifkan metode keamanan 2FA via SMS.

Baca juga: Elon Musk Mau Undur Diri dari CEO Twitter Akhir 2023, Yakin?

Menurut perusahaan, penipuan yang terjadi dengan fitur SMS 2FA ini membuat Twitter merugi. Elon Musk sendiri mengungkapkan kalau platformnya harus menanggung kerugian sekitar USD60 juta per tahun karena kejahatan SMS autentikasi ini.

Di tahun 2021, pengguna Twitter yang tercatat menggunakan metode 2FA sebanyak 2,6 persen saja. Dari jumlah ini, sebanyak 74,4 persennya menggunakan metode autentikasi lewat SMS.

Metode autentikasi via SMS menjadi fitur selanjutnya yang diuangkan oleh Twitter. Sebelumnya usai kehadiran Twitter Blue, Twitter juga berencana memungut biaya akses server API yang menyebabkan bot hingga akun autobase terancam tutup.