Sponsored
Home
/
Gadget

Teknologi di Balik 100x Zoom Samsung Galaxy S20 Ultra

Teknologi di Balik 100x Zoom Samsung Galaxy S20 Ultra
Preview
Susetyo Prihadi30 March 2020
Bagikan :

Samsung Galaxy S20 Ultra (Foto: Uzone.id/Trisno Heriyanto)

Uzone.id - Samsung Galaxy S20 Ultra, adalah flagship tertinggi perusahaan Korea Selatan itu. Dari sisi kamera, ponsel pintar ini tidak hanya datang dengan resolusi kamera 108 megapiksel, namun juga kemampuan fitur 100x zoom.

Fitur 100x Zoom di Samsung Galaxy S20 Ultra memang bukan kata deskriptif saja, bukan juga kamuflase untuk sebuah gimmick. Karena di balik fitur ini ada sebuah teknologi penting yang membuat seolah ‘merusak’ pasaran flagship smartphone saat ini.

Secara desain, Galaxy S20 Ultra, dari belakang memang tampak beda. Modul kameranya lebih besar dan lebih menonjol. Ada 4 lensa yang tersusun di punggung ponsel, berikut rinciannya:

  • Lensa utama (wide) 108MP f/1.8
  • Lensa ultra-wide 12MP f/ 2.2
  • Lensa telephoto 48MP f/3.5
  • Lensa Time of Flight (ToF)

Dilihat dari komposisi dan fungsi lensanya, jelas yang digunakan untuk bisa membuat fitur 100x Zoom di Galaxy S20 Ultra, terletak pada lensa telephoto 48 megapiksel f/3/5

Mari kita bicara sedikit soal aspek teknisnya. Jadi lensa telephoto 48 megapiksel di Galaxy S20 Ultra  diatur dalam tata letak yang disebut periskop. Tidak seperti sensor kamera biasa, perangkat keras periskop memiliki terowongan berbentuk-L.

Baca juga: Beda Refresh Rate 60 Hz dan 120 Hz

Kenapa berbentuk ‘L’, karena lensa periskop di ponsel memiliki kaca tambahan yang memantulkan cahaya dari arah depan lensa ke samping. Di bagian lensa itu terdapat lubang persegi panjang untuk mengumpulkan cahaya yang jatuh pada prisma di bawahnya.

Prisma ini membengkokkan cahaya pada sudut 90 derajat dan mengarahkannya ke sensor kamera yang terletak di ujung terowongan setelah melewati serangkaian elemen yang bertumpuk.

Preview

Lalu, kamera telephoto 48-megapiksel Galaxy S20 Ultra memiliki sensor 1/2-inci dengan aperture f / 3.5 dan piksel 0,8 mikron. Setelah pengguna mulai memperbesar objek yang diinginkan, elemen lensa bergerak secara internal untuk memberikan 4X optical zoom.

Preview

Foto: Potret robot Jaeger tanpa fungsi zoom di Galaxy S20 Ultra (Trisno Heriyanto/Uzone.id)

Preview


Foto: Potret robot Jaeger dengan fungsi zoom 4X di Galaxy S20 Ultra dari titik yang sama (Trisno Heriyanto/Uzone.id)

Di atas 4X, teknologi yang disebut “Samsung Hybrid Optical Zoom"  mulai bekerja. Oh ya, Samsung Hybrid Optical Zoom ini pada dasarnya adalah campuran dari optical zoom dan digital zoom.

Baca juga: Samsung Galaxy S20 yang Pertama Dapat Sertifikasi Fast Charging

Samsung mengatakan bahwa Galaxy S20 Ultra di atas 10x hingga 100x zoom, Samsung menggunakan teknologi lain yang disebut “Super Resolution Zoom’ yang berarti pengguna tidak akan merasakan kehilangan besar dalam ketajaman, warna asli, dan pencahayaan (exposure).

Memang untuk mendapatkan gambar yang tidak menurun tadi lensa dikaitkan dengan optical zoom, tetapi Samsung mengatakan mereka menggunakan pemrosesan multi-frame berbasis kecerdasan buatan atau AI untuk meminimalkan penurunan dalam kualitas gambar.

Preview
Foto: Uzone.id/Trisno Heriyanto


Ini secara kolektif dilakukan dengan cropping sensor dan pixel binning. Kamera telefoto 48-megapiksel Galaxy S20 Ultra yang menggunakan teknologi Tetracell untuk melakukan pengurangan piksel 4-in-1.

Maksudnya adalah empat piksel 0,8 mikron digabungkan untuk membuat piksel 1,6 mikron yang lebih besar yang mengumpulkan lebih banyak data optik. Lalu lensanya secara otomatis uga mengurangi resolusi gambar dari 48-megapiksel menjadi 12-megapiksel.

Baca juga: Membandingkan Samsung Galaxy S10+ dan S20

Selain itu, ketika pengguan melakukan zoom 10X hingga 100X, fitur digital zoom yang didukung perangkat lunak setelah mengumpulkan data tambahan dari kamera 108-megapiksel utama.

Ya, pada akhirnya semakin jauh zoom digunakan di Galaxy S20 Ultra, tidak bisa dipungkiri akan terjadi penurunan kualitas gambar. Ketajaman akan berkurang, akurasi warna akan turun, dan pengguna akan kesulitan menyesuaikan fokus pada tingkat pembesaran tinggi kecuali jika memiliki tangan yang sangat mantap atau menggunakan tripod.

populerRelated Article