Terancam Diblokir di AS, Kenapa TikTok Enggan Lepas dari ByteDance?
Uzone.id – Pemerintah AS keukeuh melakukan pelarangan terhadap TikTok jika aplikasi tersebut tidak melepaskan diri dari induk perusahaan mereka di China, ByteDance.
ByteDance mengungkapkan jika mereka menjual kepada perusahaan AS, kemungkinan pemerintah China akan memblokir sebab harus menyetujui transfer algoritma TikTok.
Penjualan pun tidak mungkin dilakukan mengingat ada jutaan baris kode perangkat lunak yang harus dipindahkan ke pemilik baru.
Pengadilan memutuskan, apabila sampai pada 19 Januari 2025 ByteDance belum menjual aplikasi tersebut pada perusahaan non-China, maka kegiatan operasional TikTok di AS akan benar-benar dilarang. Keadaan ini menjadi pukulan telak untuk TikTok dengan basis pengguna di AS mencapai 170 juta orang.
Dengan masa depan TikTok yang tidak pasti, sebenarnya membuka potensi yang luar biasa bagi investor yang berminat untuk membeli platform media sosial tersebut.
Di tahun 2020 silam, Microsoft sempat menyatakan minat mereka untuk mengakuisisi TikTok. Minat ini muncul saat pemerintah AS mengancam akan melarang TikTok beroperasi di AS jika tidak dijual kepada perusahaan AS.
Namun, tak lama setelah Joe Biden menjadi presiden, perubahan kebijakan kemudian diterapkan. Kebijakan yang dibawa Joe Biden ternyata lebih ‘lunak’ terhadap TikTok, sehingga ancaman pelarangan pun dicabut dan Microsoft tidak jadi melakukan akusisi.
Daftar investor yang siap beli TikTok
Selama bertahun-tahun, TikTok telah menghadapi banyak tuntutan dari pemerintah negara bagian dan federal. Kini, TikTok harus kembali menghadapi krisis jika aplikasi tersebut tidak segera dijual ke perusahaan non-Tiongkok. Keadaan ini pun menarik minat investor yang siap membeli platform sosial media tersebut.
Pengusaha sekaligus investor ‘Shark Tank’ asal Kanada, Kevin O'Leary hingga mantan pemilik Dodgers, Frank McCourt mengatakan bahwa mereka siap turun tangan apabila ByteDance berubah pikiran dan berencana menjual TikTok, atau apabila pengadilan memutuskan untuk melanjutkan larangan terhadap TikTok.
Melansir Business Insider, Kevin O'Leary mengatakan bahwa ia berniat membeli TikTok dengan harga sekitar USD20 hingga USD30 miliar. Ia berencana untuk mengubah algoritma TikTok dengan algoritma miliknya sendiri.
Bukan hanya pengusaha, bahkan mantan menteri keuangan AS, Steven Mnuchin, mengungkapkan bahwa saat ini ia sedang menyusun kelompok investor untuk membeli TikTok. Apabila berhasil, ia mengatakan akan membangun kembali teknologi tersebut dan memastikan bahwa seluruh sistem operasi akan terputus dari ByteDance.
Bahkan, mantan kepala eksekutif Activision, Bobby Kotick, dikabarkan sedang mempertimbangan untuk mengajukan penawaran kepada TikTok. Meski belum diketahui jumlah pasti dari proposal yang diajukannya, namun kemungkinan besar nilainya mencapai ratusan miliar dollar.
Apa yang dilakukan oleh Bobby Kotick mirip dengan langkah yang diambil oleh Frank McCourt yang merupakan mantan pemilik Dodgers dan mantan CEO McCourt Global. Seperti yang dikabarkan, Frank telah mengajukan tawaran untuk membeli TikTok lewat proposal bernilai ratusan juta dollar.