Media Jerman mempertanyakan sistem permainan ala Ancelotti yang berbeda dibanding era kepelatihan Josep Guardiola (46).
Allenatore asal Italia ini juga dianggap terlalu "lembek" dalam bersikap di hadapan anak buahnya.
Last but not least, Ancelotti dinilai telah melakukan kesalahan fatal dengan menarik keluar striker utama FC Bayern, Robert Lewandowski (28), pada menit ke-88 dan menggantikannya dengan Joshua Kimmich (22) dalam perempat final leg kedua Liga Champions kontra Real Madrid (18/4).
Kala itu, FC Bayern unggul 2-1. Tanpa Lewandowski, FC Bayern kudu menelan kekalahan 2-4 dari kubu Madrid.
"Saya mengambil keputusan itu karena alasan taktis," ucap Ancelotti saat menjawab pertanyaan media soal digantikannya Lewandowski.
Baca juga:
- Setelah Kalahkan PSS, PSCS Disebut Tim 'Ndeso'
- Eks Winger Man United Jadi Penerus Didier Drogba
- Eks Gelandang Timnas Belanda Menuju Bali United
Apapun alasannya, media Jerman meyakini bahwa para petinggi FC Bayern kecewa terhadap kinerja Ancelotti.
Salah satu indikasinya adalah sikap CEO FC Bayern, Karl-Heinz Rummenigge (61), yang seolah enggan menyebutkan nama Ancelotti di depan umum.
Dalam acara makan malam di Hotel Westin Palace, Rummenigge memuji penampilan para pemain FC Bayern secara detail.
Akan tetapi, ia hanya sekali mengucapkan nama sang pelatih dengan sebutan "Dear Carlo."
Ancelotti memang bukan satu-satunya pelatih yang gagal membawa FC Bayern mengangkat trofi Liga Champions.
Akan tetapi, layak ditunggu apakah para petinggi klub FC Bayern masih mau memberi kesempatan bagi arsitek tim yang disebut-sebut banyak melakukan blunder tersebut.
Saat ini, Carlo Ancelotti masih terikat kontrak hingga 2019 bersama FC Bayern.