Home
/
Digilife

TikTok Digugat Lagi karena Anak di Bawah 13 Tahun Masih Bisa Bikin Akun

TikTok Digugat Lagi karena Anak di Bawah 13 Tahun Masih Bisa Bikin Akun

-

Siti Sarifah18 May 2020
Bagikan :

Uzone.id - TikTok kembali digugat karena dianggap telah melanggar privasi, khususnya anak-anak di bawah umur 13 tahun. Aplikasi video pendek buatan China itu dituduh lalai dan masih membiarkan anak-anak di bawah umur untuk bergabung di TikTok.

Lembaga pengawasan privasi internet di Amerika itu terdiri dari 20 kelompok yang berkoalisi untuk menggugat TikTok. Koalisi yang termasuk di dalamnya adalah Campaign for a Commercial-Free Childhood dan Center for Digital Democracy, itu melayangkan gugatan ke Federal Trade Comission.

"TikTok telah mengumpulkan informasi pribadi anak-anak di bawah usia 13 tahun tanpa izin dan tak diketahui oleh orang tua mereka," tulis gugatan dari koalisi tersebut, seperti dikutip Japan Today, Senin, 18 Mei 2020.

Baca juga: Diam-diam TikTok Jadikan London Pusat Utama di Eropa

TikTok, yang merupakan aplikasi video pendek besutan ByteDance memang telah mendapatkan popularitasnya di kalangan anak-anak muda. Namun di saat yang bersamaan, banyak hal yang dikhawatirkan oleh pemerintah terhadap aplikasi tersebut, termasuk adanya dugaan ancaman keamanan nasional, aplikasi mata-mata, karena TikTok adalah buatan China.

Pada 2019 lalu, TikTok telah membayar denda sebesar US$5,7 juta ke FTC karena bersalah mengumpulkan informasi pribadi anak-anak usia di bawah 13 tahun. Mereka melanggar UU Perlindungan Privasi Anak-anak di Dunia Maya. TikTok juga akhirnya mengetatkan proses pendaftaran mereka hanya untuk anak-anak di atas 13 tahun.

Namun ditemukenali jika masih banyak anak-anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki akun TikTok. Mereka dengan mudah bisa membuat akun di aplikasi tersebut tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Kabarnya, para anak-anak tersebut memalsukan informasi tanggal lahir untuk bisa menggunakan versi full aplikasi untuk dewasa itu.

BACA JUGA: Google Maps dan Waze Update Terbaru Bawa Kabar Baik dan Buruk

"Hal ini membuat mereka memiliki resiko penggunaan data anak-anak untuk kepentingan komersil dan kontak dengan orang dewasa dengan cara yang tidak pantas," kata koalisi tersebut.

TikTok disinyalir mengumpulkan data dari penggunanya, mulai dari data lokasi, pesan, dan video yang mereka tonton, untuk memberikan mereka target iklan yang tepat dan promosi video baru yang mereka sukai.

Saat ditanya mengenai kasus ini, TikTok mengatakan jika mereka telah mengambil langkah serius sejak awal, untuk mengamankan privasi pengguna. Mereka juga menegaskan jika aplikasi ini aman dan bagi penggunanya.

populerRelated Article