Tren PHK Masih Mengintai, Smartfren Aman?
Foto: Gedung Smartren
Uzone.id - Ancaman krisis ekonomi global sedang mengintai berbagai negara, bahkan resesi pun diprediksi akan terjadi tahun 2023 mendatang.
Menghadapi pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah, President Director Smartfren, Merza Fachys mengatakan bahwa Indonesia termasuk ke dalam negara yang aman dari jurang resesi.“Kita harus bersyukur bahwa kita termasuk negara yang selamat (dari krisis ekonomi). Dan dampak dari krisis ini tak parah-parah amat,” ungkapnya saat ditanya tim Uzone.id dalam sebuah acara, Selasa, (27/09).
Baca juga: Indosat Ooredoo Hutchison Beberkan Alasan PHK 300 Karyawan
“Jadi mudah-mudahan, Smarfren juga tidak terdampak (krisis ekonomi),” tambah Merza.
Salah satu dampak dari kondisi ekonomi yang saat ini ‘menghantui’ perusahaan teknologi global adalah pemangkasan anggaran, menghentikan sementara proses perekrutan karyawan, dan bahkan pemutusan kerja karyawan.
Tren PHK karyawan (terlepas karena krisis atau bukan) juga terus terjadi, yang paling baru adanya pemangkasan jumlah karyawan di operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison.
Ketika ditanya apakah Smartfren akan ikut mengurangi pemangkasan jumlah karyawannya saat ini, Merza optimis jika perusahaannya akan kuat dan tidak akan melakukan hal serupa.
Baca juga: Indosat PHK 300 Karyawan, Ada yang Dapat 75 Kali Upah
“Alhamdulillah aman-aman saja, kita syukuri apa yang ada. Tidak ada (PHK karyawan), mudah-mudahan kita tetap kuat,” terangnya.
Sementara itu, hingga saat ini Smartfren memiliki sekitar 2400 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Baru-baru ini, operator seluler ini juga gencar melakukan kolaborasi, salah satunya dengan e-wallet DANA dan juga platform streaming Vidio.