icon-category Digilife

Twitter Beberkan Rahasia Sebuah Isu Bisa jadi Viral

  • 06 Sep 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Viral dan trending topic selalu identik dengan Twitter, namun jarang orang yang tau kenapa sebuah topik tersebut bisa jadi trending.

Nah, agar gak bikin bingung dan bikin banyak orang berprasangka, Twitter akan memberikan penjelasan kenapa sebuah isu bisa viral dan mengisi daftar trending.

Untuk memudahkan pengguna, Twitter akan menjelaskan latar belakang sebuah topik menjadi tren di platform-nya dengan menambahkan cuitan khusus soal penjelasan kenapa isu tersebut bisa viral dan muncul di trending.

Baca juga: Facebook hingga Spotify, Ini Daftar Pedukung Fortnite Lawan Apple & Google

"Mengapa sebuah isu ini menjadi tren? Pertanyaan itu sebenarnya ditwit lebih dari setengah juta kali selama setahun terakhir!," kata Twitter dalam postingan blog resminya.

Pada cuitan penjelasan tersebut, Twitter akan membeberkan lebih banyak informasi tentang topik yang sedang tren tersebut.

Twitter juga akan menambahkan deskripsi singkat pada sebuah topik yang sedang tren untuk membantu pengguna memahami konteks dari isu yang trending tersebut.

Deskripsi tentang tren tersebut akan dikembangkan oleh tim kurasi Twitter.

"Untuk membantu dalam hal ini, kami menambahkan twit yang dipasangi pin dan deskripsi tentang tren untuk membantu menjelaskan mengapa sesuatu menjadi tren," tambah Twitter.

Twitter sendiri menggunakan kombinasi algoritma dan tim kurasi untuk menentukan sebuah isu cuitan bisa muncul di trending topic.

Algoritma Twitter dirancang untuk mengidentifikasi cuitan yang tidak berpotensi menyinggung, spam, atau diposting oleh akun yang mencoba memanfaatkan sistem Twitter.

Penambahan cuitan penjelasan pada isu yang sedang trending tersebut telah dirilis di aplikasi untuk iOS maupun Android, dan segera hadir di twitter.com.

Fitur baru ini akan tersedia di Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Kolombia, Mesir, Prancis, India, Irlandia, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, Arab Saudi, Spanyol, Inggris Raya, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat.

Untuk sementara belum tersedia untuk wilayah Indonesia, namun akan dikembangkan dalam waktu mendatang.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini