Twitter Makin Galak, Akun-Akun Kasar Bakal Langsung kena Blokir
Uzone.id - Tahun ini, Twitter sudah banyak meluncurkan fitur baru di platformnya, dan saat ini platform burung biru ini sedang melakukan uji coba fitur anti pelecehan paling agresif yang pernah ada.
Nama fiturnya adalah Safety Mode, pengaturan baru ini akan secara otomatis memblokir akun-akun yang berpotensi membuat cuitan kasar dan merugikan.Fitur ini telah berbulan-bulan lalu dipamerkan Twitter saat acara Analyst Day, dan sekarang tiba saatnya Twitter untuk menguji fitur ini pada beberapa ‘komunitas kecil’ untuk mendapat feedback.
Baca juga: Selain Uang, Pengguna Twitter Juga Bisa Ngasih Tip Pakai Bitcoin
Saat diaktifkan, Safety Mode ini akan secara proaktif memblokir akun-akun sumber kebencian selama satu minggu.
Menurut Twitter, dikutip dari Engadget, Kamis (02/09), sistem ini dirancang untuk memblokir akun troll dan mengenali akun-akun yang sering berinteraksi sehingga mereka tak ikut terblokir.
“Safety Mode adalah fitur untuk memblokir sementara akun selama tujuh hari yang berpotensi berbahaya, seperti penghinaan, komentar kasar, spam tweet dan komentar ‘tak diundang’,” tulis Twitter dalam postingan blognya.
“Ketika sistem ini diaktifkan, sistem kami akan menilai adanya keterlibatan perilaku negatif berdasarkan konten Tweet dan hubungan si penulis dan akun yang memberi komentar,” tambahnya.
Karena masih dalam tahap percobaan, Twitter mungkin melakukan banyak kesalahan. Bagi akun-akun yang salah sasaran dan mendapat tanda ‘Safety Mode’, pengguna bisa secara otomatis membalikkan blokirannya.
Baca juga: 9 Istilah Hits yang Sering Dipakai Warga Twitter
Ketika periode blokiran sudah berakhir, mereka akan mendapat notifikasi yang merekap tindakan-tindakan yang diambil fitur Safety Mode.
Fitur keamanan untuk mengurangi ujaran kebencian di Twitter sudah dilakukan semenjak lama. Tapi, alih-alih memblokir, mute atau melaporkan akun secara manual, fitur tersebut bertugas untuk ‘menangkap’ tweet sebelum terlihat pengguna lain.
Untuk peluncuran lebih luas, Twitter belum memberikan informasi lebih detail lagi. Apalagi saat ini, mereka baru melakukan tahap uji coba.