Urusan Chipset Smartphone, Samsung No.4 dan MediaTek #1
-
Uzone.id - Tak hanya mampu memproduksi panel layar smartphone sendiri, Samsung juga ternyata memproduksi storage, sensor kamera dan baterai. Bahkan Samsung membuat prosesor smartphone-nya sendiri, yakni Exynos. Kini posisi Samsung di pasar chip smartphone berada di urutan ke-4.
Exynos merupakan chip prosesor yang dibuat oleh Samsung dan kebanyakan dipakai oleh smartphone buatan asal Korea Selatan itu. Exynos bersaing cukup ketat dengan Qualcomm dan MediaTek. Walau sayangnya, market share Exynos turun cukup jauh.Menurut data dari Counter Point Research, Samsung berada di posisi empat dalam persaingan pasar chipset dunia pada kuartal kedua 2021 ini. Sepanjang kuartal itu, pangsa pasar Samsung hanya 7 persen, yang menunjukkan penurunan dari kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Pada kuartal kedua 2020, pangsa pasar Exynos sempat mencapai 13 persen.
Baca juga: Samsung Rilis Exynos 2100
Chipset Exynos memang diproduksi oleh System LSI, yang merupakan anak usaha Samsung yang khusus memproduksi komponen tersebut. Bisa dibilang, Samsung merupakan klien terbesar mereka. Namun dalam beberapa bulan belakangan, Samsung mulai meningkatkan produksi smartphone dengan mengadopsi chip buatan Qualcomm dan MediaTek, khususnya di segmen perangkat entry level dan kelas menengah. Bisa jadi ini merupakan sebab Exynos mengalami penurunan pangsa pasar.
MediaTek merupakan raja di pasar chipset saat ini. Mereka berhasil mengalahkan Qualcomm sebagai brand prosesor nomor satu dunia. Pangsa pasarnya naik 25 persen jika dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Kuartal kedua tahun ini, pangsa pasar MediaTek menjadi 38 persen. Sedangkan Qualcomm harus puas di posisi kedua dengan pangsa pasar 32 persen.
Di sisi lain, Apple juga ternyata memproduksi chipsetnya sendiri untuk iPhone, Macbook dan perangkat Mac lainnya. Market share chip Apple hanya mampu meraih 15 persen. Hal ini cukup bisa dimengerti mengingat Apple sangat bergantung pada perangkatnya sendiri seperti iPhone, iPad, MacBook dan Mac yang mengadopsi chipset Bionic buatannya.
Di posisi ke-5 ternyata ada dua produsen chipset yang bersaing ketat dengan jumlah persentase market share yang sama. Unisoc (Spreadtrum) dan HiSilicon (Huawei). Keduanya memiliki pangsa pasar masing-masing lima persen dan tiga persen.
Baca juga: Penampakan Warna Warni Galaxy S21
Jika Unisoc memiliki pasar yang stabil, karena pertumbuhannya di tiap kuartal tak jauh berbeda. Sedangkan Huawei turun drastis. Dari kuartal kedua 2020 yang memiliki pangsa pasar 16 persen, di Q2 2021 pangsa pasarnya hanya 3 persen. Hal ini sudah dipastikan imbas dari pelarangan kerja sama yang dilakukan oleh pemerintah AS.
Chipset Exynos Samsung telah banyak dikritik selama beberapa tahun terakhir karena kinerja di bawah standar dan masalah efisiensi daya. Namun, Samsung sempat menunjukkan tanda-tanda peningkatan dengan Exynos 980 dan Exynos 2100. Exynos 2100 menawarkan kinerja dan efisiensi daya yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Exynos 990. Sayangnya, perjalanan masih panjang sebelum chip Exynos benar-benar dapat mengalahkan Snapdragon chip dalam kinerja keseluruhan.
Awal tahun ini, Samsung membuat langkah besar bermitra dengan AMD untuk menggunakan GPU Mobile Radeon di dalam chip Exynos yang akan datang. Exynos 2200 dikatakan sebagai chip Samsung pertama yang menampilkan grafis RDNA2. Perusahaan akan merilis lebih banyak chip kelas menengah dengan grafis AMD sekitar tahun depan. Namun, hanya waktu yang akan membuktikan apakah kemitraan Samsung dengan AMD akan meningkatkan posisinya di pasar chipset smartphone global.