Uzone Talks: TikTok Shop Berhenti Jualan, What’s Next?
Uzone.id -- It's the end of an era. Tiktok Shop resmi menutup transaksi jual beli di Indonesia per 4 Oktober 2023. Keputusan tersebut menjadi respons perusahaan terkait peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 yang salah satunya mengatur perizinan mengenai social commerce.
Diresmikannya kebijakan ini tidak terlepas dari ramainya isu sepinya toko-toko di pusat perbelanjaan seperti Tanah Abang, para pedagang menuntut kebijakan pemerintah yang dapat menguntungkan bagi mereka. Padahal, isu mengenai kebijakan social commerce sudah sering disuarakan sebelumnya karena turut berdampak pada peningkatan impor di Indonesia.Seperti yang diungkapkan Digital Economy Researcher INDEF, Nailul Huda, perkembangan Social Commerce di ASEAN dan Indonesia mengalami peningkatan yang pesat dan sebanyak 90 hingga 95 persen barang yang dijual di e-commerce kita merupakan barang impor, meski yang menjual merupakan seller lokal.
Meski demikian penutupan ini juga menimbulkan polemik lantaran publik maupun UMKM banyak yang mempertanyakan efektivitas kebijakan ini, apakah dengan ditutupnya TikTok Shop maka ritel offline akan kembali ramai?
Padahal ritel offline sendiri sudah mulai sepi dengan kemunculan e-commerce. Seperti dilansir dari laporan terbaru firma riset We Are Social, sebanyak 178,9 juta masayarakat Indonesia berbelanja online sepanjang 2022 hingga awal 2023. Angka itu naik 12,8 persen secara tahun-ke-tahun (YoY).
Dengan berakhirnya transaksi TikTok Shop untuk saat ini, apa lagi selanjutnya yang akan dilakukan? Seperti apa dampaknya bagi iklim e-commerce dan juga keberlanjutan UMKM lokal?
Simak obrolan 'panas' ini bersama Analis Perdagangan Ahli Madya Direktorat PMSE Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Ronny Salomo Maresa di Uzone Talks hari ini, Kamis (5/10) pukul 16.00 WIB di YouTube Uzone ID.
Jangan sampai ketinggalan!