icon-category Digilife

Waspada! 28 Ekstensi Berbahaya di Chrome dan Edge Masih Bisa Diakses

  • 18 Dec 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Sebanyak 3 juta pengguna internet percaya jika mereka telah menginstal puluhan ekstensi berbahaya di Chrome dan Edge. Temuan ini diungkap dalam sebuah riset yang dilakukan oleh perusahaan keamanan internet Avast.

Dilansir melalui ZDNet.com, Jumat, 18 Desember 2020, Avast menemukan sekitar 28 ekstensi di kedua browser itu mengandung kode yang bisa memicu kinerja jahat di komputer. Sebanyak 15 ekstensi ada di Chrome dan 13 bercokol di Edge.

Beberapa kode tersebut mengarahkan sistem komputer untuk melakukan hal-hal ini, antara lain:

1. Mengarahkan trafik pengguna untuk mengakses iklan

2. Mengarahkan trafik pengguna ke situs phishing

3. Mengumpulkan data personal seperti tanggal lahir, alamat email dan perangkat yang aktif.

4, Mengumpulkan sejarah penelusuran

5. Mendownload malware untuk masuk ke perangkat lain milik pengguna.

Dikatakan pihak Avast, meskipun kode yang ada di dalam sistem peretas itu mengarahkan ke aksi yang jahat, namun tujuan utamanya adalah untuk membajak trafik pengguna untuk kepentingan komersil, mendapatkan uang.

BACA JUGA: ViVo X60 Kalahkan iPhone 12 Mini sebagai Ponsel 5G Tertipis?

"Untuk setiap pembajakan trafik ke domain pihak ketiga, para penjahat siber itu pasti menerima bayaran dalam jumlah tertentu," ujar pihak Avast.

Menurut Avast, ekstensi-ekstensi berbahaya itu telah ditemukan sejak bulan lalu. Bahkan ada beberapa yang aktif sejak Desember 2018, ketika banyak pengguna yang melaporkan adanya redirect ke situs tak dikenal.

Jan Rubín, Peneliti Malware di Avast, mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengidentifikasi apakah ekstensi telah dibuat dengan kode berbahaya sejak awal ditambahkan setelah melalui pembaruan. Pasalnya, banyak ekstensi yang menjadi popular ketika sudah didownload puluhan ribu kali.

Baca juga: Samsung Mulai Gulirkan Android 11

Sebagian besar ekstensi diketahui menyamar sebagai add-on yang dimaksudkan untuk membantu pengguna mengunduh konten multimedia dari berbagai jejaring sosial, seperti Facebook, Instagram, Vimeo, atau Spotify.

Avast mengatakan telah melaporkan temuannya ke Google dan Microsoft dan kedua perusahaan tersebut masih menyelidiki ekstensi tersebut. Sayangnya, sehari setelah Avast mempublikasikan temuannya, hanya tiga dari 15 ekstensi Chrome yang dihapus, sementara semua add-on Edge masih tersedia untuk diunduh. 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini