icon-category Digilife

YouTube Dikritik Penciptanya karena Hapus Dislike

  • 19 Nov 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi foto: Szabo Viktor/Unsplash

Uzone.id - Keputusan YouTube untuk menghilangkan jumlah dislike menimbulkan reaksi pedas dari para kreator, bahkan salah satu kreator terkenal pun angkat bicara terkait hal ini.

PewDiePie, sang raja YouTube membuat video khusus berjudul “YouTube Removed The Dislike Button…” yang diunggah pada 12 November 2021 lalu.

Tak hanya PewDiePie, salah satu pendirinya juga memberikan kritikan pedasnya lewat cara yang unik.

Bersama Chad Hurley dan Steve Chen, Karim mendirikan YouTube pada tahun 2005. Ia juga diketahui sebagai orang yang mengunggah video pertama di YouTube berjudul ‘Me at the Zoo’.

Video dengan durasi 18 detik ini memiliki penonton hingga 200 juta hingga saat ini.

Berbeda dengan PewDiePie yang blakblakan membuat video kritikan, Karim memiliki cara berbeda untuk memberikan komentar pedasnya terkait jumlah dislike ini.

Perlu dicatat, bahwa yang menghilang adalah angka atau jumlah dari dislike di video, bukan tombolnya. Jadi, kalian masih bisa men-dislike video yang tidak kalian sukai.

Baca juga: YouTube Resmi Sembunyikan Jumlah Dislike dari Viewers

Ia memberikan kode keras lewat kolom deskripsi di video yang diupload 16 tahun yang lalu ini.

Beberapa waktu lalu, Jawed mengedit lebih dulu dengan beberapa baris kata sindiran untuk YouTube.

“Ketika semua pengguna YouTube setuju bahwa menghapus dislike adalah ide buruk, mungkin ini memang benar adanya. Coba lagi ya, YouTube,” tulisnya.

Kemudian, Karim ini kembali menggunakan perantara video Me at The Zoo untuk memprotes keputusan YouTube dalam menghapus jumlah dislike video dalam kalimat yang cukup panjang.

“Kenapa YouTube harus membuat perubahan yang tak disukai ini secara universal?” protes Karim dalam deskripsi.

“Ada alasannya, tapi bukan alasan yang bagus, dan tak diungkapkan ke publik. Sebaliknya, akan ada banyak referensi untuk berbagai penelitian. Studi yang akan bertentangan dengan akal sehat setiap YouTuber,” lanjutnya.

Ia merujuk para pengumuman perusahaan minggu lalu di mana perusahaan menjelaskan bahwa mereka menghapus jumlah dislike setelah menemukan adanya keuntungan bagi channel lebih kecil dari penghapusan ini. 

Penghapusan ini diklaim menghalangi gerakan ‘dislike mobs’ terkoordinasi yang melakukan dislike bertarget secara massal.

Menurut Karim, adanya fitur dislike adalah bagian dari proses keberhasilan yang ia sebut sebagai ‘kebijaksanaan orang banyak’ atau ‘the wisdom of the crowds’.

“Proses ini ‘rusak’ ketika platform mengganggunya,” kritiknya.

“Lalu, platform kemudian akan menurun. Apakah YouTube ingin menjadi tempat di mana semuanya biasa-biasa saja? Karena tidak akan ada yang hebat jika tidak ada yang buruk,” lanjutnya.

Baca juga: Sembunyikan Jumlah Dislike, YouTube Dikritik Pendiri dan Kreator

Dahulu, sistem peringkat di platform ini dinilai dengan cara memberikan peringkat bintang 5. Nah, setelah diakuisisi oleh Google di 2006, platform ini melakukan perubahan besar-besaran dengan menghapus sistem bintang lima menjadi tombol jempol ke bawah dan ke atas pada tahun 2009.

Cara protes yang cukup unik ini bukan pertama kali dilakukan oleh Jawed Karim, ia juga menggunakan video YouTube pertamanya untuk menyuarakan ketidaksenangannya pada perusahaan tersebut.

Tahun 2013 lalu, ia memprotes persyaratan YouTube untuk memiliki akun di jejaring sosial Google, Google+ untuk meninggalkan komentar.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini