Home
/
Startup

Zomato Dapat Pendanaan Rp2,7 Triliun dari 6 Investor

Zomato Dapat Pendanaan Rp2,7 Triliun dari 6 Investor
Birgitta Ajeng16 November 2020
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Uzone.id/Birgitta Ajeng)

Uzone.id - Setelah mengumumkan berhenti beroperasi di Indonesia, Zomato kini dilaporkan telah berhasil mendapatkan pendanaan USD195 juta (sekitar Rp2,7 triliun). Seperti dikutip Uzone.id dari The Economic Times, kucuran dana ini berasal dari enam investor.

Investasi ini membuat valuasi startup layanan pengiriman makanan asal India itu menyentuh USD3,6 miliar (Rp50,8 triliun).

Info Edge, salah satu perusahaan asal India yang turut menyuntikkan dana ke Zomato, mengatakan, “Zomato Pvt Ltd telah menutup pengumpulan dana utama sebesar USD195 juta dari enam investor berbeda. Transaksi tersebut membuat valuasi Zomato sebesar USD3,6 miliar," kata Info Edge.

Baca juga: Selama Pandemi, Penjual di GoFood Dekati Angka 1 Juta

Sayang, Zomato belum mmberikan komentar terkait hal ini. Di India, Zomato bersaing secara agresif dengan Swiggy. Layanan pengiriman makanan secara online memang telah menunjukan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Lebih jauh, Zomato juga berencana untuk melakukan IPO pada paruh pertama 2021. Dilansir melalui Nikkei Asian Review, Jumat, 11 September 2020, Zomato telah mendapatkan suntikan dana sebesar USD160 juta atau setara Rp2,3 triliun. Dana tersebut bersumber dari Tiger Global Management dan sebuah unit Temasek Holdings asal Singapura.

Baca juga: Zomato Resmi Berhenti Beroperasi di Indonesia, Kelola Platform dari Jarak Jauh

Pengumpulan dana ketika itu secara otomatis menaikkan valuasi Zomato menjadi USD3,3 miliar atau setara Rp49,3 triliun. Perusahaan asal India itu juga dianggap telah mampu bertahan di tengah pandemi yang melanda.

Dalam sebuah email internal yang ditujukan kepada karyawan, dilansir Reuters, CEO Zomato Deepinder Goyal mengumumkan rencana perusahaan untuk melakukan IPO kepada seluruh jajaran yang ada. Penawaran saham ke publik itu akan dilakukan di paruh pertama tahun depan. Mereka juga mengatakan tak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk melakukan merger atau akuisisi.

populerRelated Article