Ngebet Jadi Raja Podcast, Spotify Akuisisi Startup Podz

Ilustrasi (Foto: Alexander Shatov - Unsplash)

Uzone.id - Podcast saat ini menjadi hal yang sangat populer, tapi menemukan podcast yang sesuai merupakan tantangan tersendiri bagi mereka.

Untuk itu, pada Jumat (18/06) waktu setempat, Spotify resmi mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Podz, sebuah startup yang akan memecahkan masalah pencarian podcast.

Akuisisi ini menjadi tanda bahwa Spotify benar-benar serius ingin merajai pasar podcasting, begitupun platform hiburan audio secara umum. Baru saja kemarin Spotify mendebutkan Greenroom, fitur audio chat yang jadi saingan Clubhouse.

Spotify diketahui bersaing ketat dengan Apple dalam hal pendapatan langganan podcast.

April lalu, Apple mengumumkan ekspansinya ke langganan podcast, dan minggu berikutnya, Spotify mulai meluncurkan platform berlangganannya setelah memberikan petunjuk dari bulan Februari.

BACA JUGA: SBS Minta Maaf ke Netizen Indonesia atas Adegan Racket Boys

“Di Spotify, kami berinvestasi untuk membangun dan menskalakan pengalaman penemuan podcast terbaik (dan paling personal) di dunia,” kata pihak Podz, dikutip Uzone.id dari TechCrunch, Jumat, (18/06/2021).

“Kami percaya bahwa teknologi Podz akan melengkapi dan mempercepat upaya Spotify yang berfokus dalam mendorong penemuan dan memberikan konten yang tepat pada waktu yang tepat, serta mempercepat pertumbuhan di seluruh dunia,” tambahnya.

Podcast biasanya berdurasi lebih dari 30 menit, dan cukup sulit bagi para pendengar podcast untuk menelusuri acara baru pada podcast. Mendengarkan tiap episode podcast sangat berbeda dengan mendengarkan musik dari artis-artis baru.

Oleh karena itu, Podz mengembangkan sebuah “umpan audio pertama” yang menyajikan cuplikan selama 60 detik dari berbagai podcast bagi para pengguna.

Para kreator podcast atau Podcaster biasanya membuat klip pendek terpisah untuk mempromosikan podcast mereka di sosial media lain. Nah, Podz pun mengikuti ide yang sama.

Bedanya, alih-alih memilih cuplikan secara manual, Podz memilih klip secara otomatis menggunakan model pembelajaran mesinnya yang sudah dilatih pada lebih dari 100 ribu jam audio dengan berkonsultasi dengan para jurnalis dan editor audio.