Ada Gangguan SKKL Merauke-Timika, Telkom dan Kominfo Siap Recovery
Uzone.id - Jika pengguna jaringan komunikasi internet di wilayah Merauke-Timika merasa terganggu, itu murni karena adanya gangguan pada Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate mengatakan bahwa gangguan tersebut sedang dilakukan mitigasi apa penyebabnya."Karena ini terjadi di laut, maka untuk melakukan perbaikan jaringan dibutuhkan untuk segera mengirimkan kapal. Pada saat ini (kapal) sangat terbatas kapal di Indonesia yang bisa menggelar kabel fiber optic di laut," tutur Johnny saat jumpa pers 'Progres Penyelesaian Gangguan SKKL Telkom Segmen Merauke-Timika' yang disiarkan live streaming di YouTube Kemkominfo TV pada Selasa (10/5/2022).
SKKL Jakarta-Surabaya sebelumnya sempat mengalami gangguan, namun sudah bisa diperbaiki pada 6 Mei 2022 dengan menggunakan kapal DPL.
BACA JUGA: Telkom Raup Pendapatan Rp35,2 Triliun di Q1 2022
Melansir situs Telkom, kapal DPL merupakan kapal yang dirancang khusus untuk kebutuhan penggelaran dan pebaikan kabel laut.
Kapal tersebut punya bobot hingga 7.000 ton dan dilengkapi teknologi terbaik seperti Dynamic Positioning 2 (DP2) untuk sistem otomatisasi dengan full redundancy, Remote Operated Vehicles (ROV), dan plough.
Kapal DPL memiliki kemampuan operasi hingga kedalaman 10-6.000 meter dan dapat berlayar non-stop hingga 60 hari.
Namun, kata Johnny, kapal DPL tidak bisa langsung menuju Papua setelah memperbaiki SKKL Jakarta Surabaya karena harus melakukan pengisian bahan bakar, pengecekan kapal ulang dan kesiapan kapal sehingga kapal harus berlayar ke Batam untuk menyiapkan kelengkapannya.
"Sehingga kapal tersebut bisa tersedia setelah dari Batam, diperkirakan nanti segera berangkat menuju ke Merauke dan menyelesaikan perbaikan jaringan SKKL Merauke-Timika diharapkan selesai 26 Mei," kata dia.
Ketika SKKL Merauke-Timika terputus, kebutuhan trafik diperkirakan sebesar 42 GB. Oleh karena itu, Telkom dan Kemkominfo telah menyiapkan jaringan alternatif untuk melakukan recovery saat ini, di antaranya dengan memanfaatkan backup sebesar 3,25GB, kemudian Palapa Ring sebesar 1,25Gb dan satelit sebesar 2GB.
"Dari jaringan tulang punggung itu betapa penting karena ini jaringan tulang punggung pita lebar untuk mentransmisikan data yang besar. Begitu terjadi gangguan, kita hanya bisa memanfaatkan satelit yang kapasitasnya tersisa dengan jumlah terbatas," ungkap dia.
BACA JUGA: Menebak Harga Seri iPhone 14, Bikin Kantong Ketar-Ketir?
Johnny menyampaikan bahwa selama terjadinya gangguan di SKKL Merauke-Timika, maka pemanfaatan bandwidth untuk kepentingan yang diprioritaskan terlebih dahulu.
"Kominfo dan PT Telkom akan menyiapkan ini untuk kebutuhan-kebutuhan yang spesifik sehingga layanan telekomunikasi tetap berlangsung dengan baik walaupun tidak sebesar yang disediakan melalui jaringan tulang punggung," ujarnya.
Johnny sengaja menggelar jumpa pers agar informasi tidak jadi bola liar sehingga keluar dari kebenarannya.
Dalam rangka untuk memastikan transparasnsi, PT Telkom dan Kominfo menyampaikan secara terbuka kepada publik bahwa usaha untuk tetap menjaga jaringan-jaringan utama telekomunikasi Indonesia dari waktu ke waktu itu jadi perhatian utama dan terutama tersedia satuan-satuan tugas demi sistem telekomunikasi yang lebih memadai.