Ada TikTok dan Instagram Reels, Mana yang Cocok Dipakai?

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: Amanda Vick/Unsplash

Uzone.id-- Resmi sudah, di Indonesia tampaknya harus bersiap ada ‘perang’ antara dua layanan sejenis, yakni TikTok dan Instagram Reels. Gak sampai semengerikan perang sungguhan juga sih, tapi minimal ada saja yang bertanya, “pakai yang mana ya, yang lebih cocok?”

Keduanya memiliki fitur yang serupa, namun tetap saja tak sama. Ada beberapa hal yang menarik untuk dibahas dari perbedaan antara kedua layanan ini. Siapa tahu membantu netizen di mana pun kalian berada yang sedang bingung mau memainkan yang mana.

Faedah Instagram Reels
Layanan ini menjadi elemen yang ada di dalam Instagram. Reels memiliki ruang sendiri bagi para pengguna yang ingin menjadi kreator konten dari video pendek.

Mari bahas dulu soalpopularitas. Video-video di Reels dibagikan ke para follower kita di Instagram, serta audiens yang lebih luas lagi selama akun tidak digembok. Mengutip berbagai sumber, Reels dianggap menjadi cara cepat untuk menumbuhkan reach dan follower di akun kita.

Semakin sering pengguna mengunggah konten video, maka dapat menumbuhkan engagement yang tinggi juga. Di tambah, pendekatan personal diklaim lebih kental di Reels.

Baca juga:Membedah Perbedaan Fitur Instagram Reels vs. TikTok

Masih dari segi popularitas, pengguna juga semakin bisa memisahkan tiap konten sesuai segmen atau fungsi -- kumpulan foto bisa cocok diunggah di Feed atau Stories, video kreatif di Reels, dan video dengan durasi panjang di IGTV.

Dengan kata lain, Reels dapat semakin melengkapi elemen di Instagram agar engagement tiap pengguna lebih meningkat.

Hal kedua,estetika. Sejauh ini, Instagram dikenal sebagai aplikasi yang serba visual. Kasarnya, kalau gak estetika, buat apa diunggah. Dengan begitu, hal ini juga mempengaruhi Reels.

Bukan berarti harus konten yang serba cantik atau minimalis saja, tapi Reels dianggap dapat menjadi wadah bagi kreator yang ingin membagikan hal-hal yang disukai berikut dengan selera masing-masing yang tak cuma menghibur secara konten, namun juga enak dilihat.

Faedah TikTok
TikTok menjadi aplikasi populer di dunia, karena platformnya begitu ‘ramah’ digunakan dan isinya beragam jenis konten -- dari yang receh, postingan ulang dari platform lain seperti YouTube, hingga hiburan dan berbagai tips serta unjuk gigi karya.

Saking populernya, salah satu hal yang melekat di TikTok adalahviralitas. TikTok pernah menjelaskan bahwa algoritma mereka mendorong konten-konten muncul di ‘For Your Page’ alias dasbor pengguna berdasarkan interaksi di aplikasi, pengaturan akun, dan informasi yang berkaitan dengan video tersebut.

Apapun mungkin terjadi di TikTok. Video yang sudah diunggah seminggu atau dua minggu lalu saja masih punya kesempatan viral. Dan, kecenderungan di TikTok adalah, sekali video itu viral, bisa dipastikan video atau akun pengguna tersebut ikut ‘meledak'.

Ilustrasi: Olivier Bergeron/Unsplash

Cara mudah untuk gampang viral biasanya bisa melalui video Trend dan Challenges. Tapi pada dasarnya, apapun mungkin terjadi di TikTok.

Baca juga:Sudah Ada TikTok, Apa Keunikan Instagram Reels?

Hal kedua dari TikTok adalah, penggunanyamayoritas Gen Z. Tak heran jika TikTok menciptakan kultur unik sendiri di lanskap media sosial. Jika kita berada di frekuensi yang sama dengan kebanyakan pengguna di TikTok mengenai humor, inspirasi, hingga cara membuat tutorial, niscaya kita akan melebur dengan sendirinya di platform satu ini.

Hal berikutnya, TikTok memiliki banyak fitur kreatif yang membuat orang dapat saling terikat lebih dekat melaluikolaborasi. TikTok punya fitur bernama Duet hingga Stitch yang dapat menggabungkan video satu dengan yang lain, namun dalam bentuk reaksi.

Belum lagi efek dan library musik yang jumlahnya sangat banyak, hal ini yang membuat TikTok seakan tak pernah membosankan.

Jadi harus pakai yang mana?
Instagrammer dan TikToker tentunya dapat membuat dan saling berbagi konten di kedua platform. Jika kalian ingin menumbuhkanengagementsecara pasti dengan konsistensi konten penuh estetika tanpa embel-embel heboh, mungkin Reels lebih cocok.

Namun, jika ingin mencicipi keseruan konten video berdasarkan apa yang sedang trending, membuat video pendek tanpa harus memikirkan ide konten yang rumit dan memanfaatkanchallenge, TikTok bisa jadi pilihan yang tepat.

Meski begitu, tentu saja tak masalah jika ingin menggunakan keduanya, karena cara komunikasi dan pendekatan kontennya memang berbeda antara Reels dan TikTok.

Yang penting tetap konsisten, berbagi konten karena memang suka, bukan karena paksaan, karena kedua platform sama-sama mendorong kreativitas para pengguna.