Adopsi 5G mmWave, Telkomsel Dibantu Ericsson-Qualcomm
Uzone.id– Telkomsel bekerjasama dengan Ericsson dan Qualcomm untuk melakukan uji coba layanan Akses Nirkabel Tetap atau Fixed Wireless Access (FWA) menggunakan teknologi extended-range 5G dengan bandwidth 800 MHz pada frekuensi millimeter-wave (mmWave) 26 GHz. Frekuensi ini diizinkan sementara penggunaannya untuk uji coba oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Keunggulan jangkauan yang luas, kapasitas tinggi dan kemampuan latensi rendah dari 5G mmWave menawarkan potensi besar bagi penerapan teknologi FWA dan mendorong pemerataan, peningkatan, dan percepatan transformasi digital nasional.
Berdasarkan hasil pengujian, kecepatan download masih bisa mencapai peak throughput 1 Gbps meskipun jaraknya sudah mencapai 7,9 Kilometer di kawasan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara. Hasil tersebut menunjukkan extended-range 5G millimeter-wave di frekuensi 26 GHz dapat menjadi salah satu solusi yang bermanfaat untuk layanan FWA dalam mendukung pengembangan beragam solusi digital.
Kawasan Danau Toba sendiri merupakan salah satu dari titik Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dengan layanan 5G yang telah ditunjuk oleh Kominfo dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Baca juga: Gandeng Kredivo, Telkomsel Jadi Operator Pertama Hadirkan Paylater
“Bersama mitra penyedia infrastruktur dan teknologi Ericsson dan Qualcomm, kami secara konsisten terus berkolaborasi untuk tetap relevan dalam setiap penerapan teknologi jaringan terbaru, yang salah satunya melalui uji coba penerapan teknologi jaringan 5G mmWave di kawasan Danau Toba,” ungkap Direktur Planning and Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam dalam pernyataannya yang diterimaUzone.id.
Dalam kesempatan sama, Head of Ericsson Indonesia, Jerry Soper menyampaikan bahwa pihaknya dengan senang hati dapat mendemonstrasikan teknologi 5G baru di Indonesia bersama Telkomsel.
“Hasil dari uji coba FWA dengan extended-range 5G millimeter-wave (mmWave) ini dapat membantu mengatasi tantangan dalam menjembatani kesenjangan digital dan mengurangi carbon footprint jaringan seluler. Melalui kerja sama ini, kami juga bertujuan untuk mendukung digital inklusi dan mempercepat upaya Indonesia menjadi ekonomi digital,” tutur Jerry.
Sementara itu, Country Director Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong juga menegaskan bahwa inisiatif ini menjadi salah satu upaya perusahaannya untuk membantu pemerataan jaringan akses broadband dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.
Baca juga: Strategi Telkomsel, XL dan Indosat Hadapi Resesi 2023
“Dengan membekali operator dan Original Equipment Manufacturer (OEM) menggunakan teknologi yang hemat biaya dan menjangkau semua titik, kami dapat memberdayakan konsumen dan perusahaan dengan konektivitas 5G terbaik untuk rumah dan bisnis, termasuk mereka yang sebelumnya sudah berada di area yang terjangkau 5G,” kata Shannedy.
Konektivitas digital yang merata dan berkualitas setara yang telah dibangun oleh Telkomsel di Indonesia diharapkan dapat terus ditingkatkan untuk mendukung transformasi digital nasional, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan perekonomian nasional secara lebih inklusif.
Hal ini akan membantu bisnis di Indonesia untuk menyederhanakan operasi dan mengurangi biaya, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Teknologi 5G juga dapat memainkan peranan penting dalam mencapai tujuan inklusi digital Indonesia, terutama dalam menghadirkan konektivitas digital terdepan, termasuk di wilayah pedesaan yang terpencil.