Berkaca dari Instagram, Ini Upaya TikTok Jaga Kesehatan Mental Penggunanya
Foto: dok. TikTok
Uzone.id-- Siapa masih ingat dampak dari platform sosial seperti Instagram terhadap kesehatan mental para remaja? Banyak yang merasa kurang percaya diri, hingga membenci diri sendiri. Hal ini kemudian menjadi pelajaran tersendiri bagi TikTok.
TikTok meluncurkan fitur baru berupa pedoman khusus sebagai langkah dukungan terhadap kesehatan mental para penggunanya, termasuk tentang bagaimana menjalin koneksi atau keterikatan dengan orang-orang yang sedang berjuang di isu kesehatan mental ini.
“Kami tidak mengizinkan konten yang isinya mempromosikan, mengglorifikasi, atau menormalisasi bunuh diri, kebiasaan menyakiti diri sendiri, ataueating disorder,” tutur pihak TikTok dalam postingan blognya.
Baca juga:TikTok Uji Coba Video Durasi 5 Menit
Mereka menyambung, “namun kami mendukung orang-orang yang memilih untuk berbagi pengalaman mereka demi membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, membantu sesama yang mungkin juga sedang berjuang dalam mencari bantuan atau dukungan seputar ini.”
Lebih detail lagi, pedoman khusus dari TikTok ini dikembangkan bersama International Association for Suicide Prevention, Crisis Text Line, Live for Tomorrow, Samaritans of Singapore and Samaritans (UK), dan mereka semua tersedia di laman Safety Center TikTok.
Selain itu, TikTok juga membagikan pedoman Safety Center baru bagi para remaja, pengajar, dan pengasuh mengenaieating disorder.Pedoman ini dikembangkan bersama para ahli seperti National Eating Disorder Association, National Eating Disorder Information Centre, Butterfly Foundation and Bodywhys, serta deretan informasi dan saran-saran yang kredibel.
Baca juga:Netizen Lebih RajinMantenginTikTok Dibanding YouTube
Sebagai tambahan, aplikasi asal China ini juga melakukan upaya konkret apabila ada pengguna yang mencari kata kunci seperti “suicide”, maka aplikasi akan mengarahkannya ke sumber lokal seperti Crisis Text Line agar ia mendapatkan informasi atau penanganan.
Saat ini TikTok mengaku sedang memperbarui label peringatan di dalam aplikasi untuk konten sensitif yang fungsinya memberikan kendali kepada pengguna apakah ia benar-benar mau melihatnya atau tidak.
Semoga upaya seperti ini benar-benar akan menyebarkan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental tiap pengguna, baik itu remaja maupun usia dewasa.
VIDEO: Rangkuman Apple Event 2021, dari iPhone 13 Sampai Watch 7