Bersatunya Gojek-Tokopedia DianggapGame Changer, Tapi Perlu Diwaspadai

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: dok. GoTo

Uzone.id-- Dua startup besar Indonesia, Tokopedia dan Gojek, resmi bersatu. Bukan sekadar rumor belaka, hal ini benar-benar kejadian. Apa dampak yang kira-kira akan terjadi dari lahirnya GoTo?

Menyatunya Tokopedia dan Gojek memang bukan ‘barang baru’, namun ketika hal ini sungguh terjadi, reaksi yang muncul beragam, di mana mayoritas mengaku ikut senang dan tidak sabar melihat inovasi terbaru dari GoTo, payung yang membawahi kedua perusahaan.

Dari pandangan Heru Sutadi selaku pengamat digital, keputusan ini adalahgame changer.

“Akhirnya terjawab isu merger yang selama ini mengemuka dan terbukti bukan hanya rumor, tapi benar-benar kejadian. Ini adalahgame changerdi industri digital Indonesia, bahkan termasuk Asia Tenggara karena footprint bisnis juga di kawasan Asia Tenggara,” ungkap Heru saat dihubungiUzone, Senin (17/5).

Baca juga:Di Balik Terbentuknya GoTo: Ada Telkomsel, Tencent, hingga Google

Executive Director Indonesia ICT Institute itu menganggap, konsolidasi yang dilakukan Gojek dan Tokopedia merupakan sebuah kebutuhan organisasi yang menjawab tantangan bisnis yang kian berat dan menantang, terutama kompetisi dan tantangan pandemi.

“Sekali lagi, perlu diwaspadai hadirnya konglomerasi baru di sektor digital. Hal ini bisa membuat sulitnya pemain baru masuk bisnis digital, khususnya di transportasi online, pemesanan makanan online, e-commerce, maupun sistem pembayaran digital. Termasuk juga penguasaan pasar,” sambungnya.

Kendati begitu, Heru berharap langkah terbentuknya GoTo dari Gojek dan Tokopedia ini dapat menjadi inspirasi bagi pemain lain untuk melakukan strategi yang sama.

Pada kesempatan terpisah, soal persaingan juga disinggung oleh Head of Center Innovation and Digital Economy INDEF, Nailul Huda.

Dari pernyataan Huda, hadirnya GoTo akan memberikan dampak jangka panjang di sektor ekonomi digital.

Baca juga:GoTo Lahir, Gimana Nasib Karyawan Tokopedia dan Gojek?

“Bagi konsumen, tentu persaingan ini akan lebih menguntungkan dalam jangka pendek karena tebar bonus dan diskon masih akan jadi alat penarik perhatian utama. Namun, dalam jangka panjang, penguasaan pasar berdampak kepada persaingan usaha yang semakin tidak kompetitif bagi pesaing di luar tiga grup besar di Indonesia,” tutur Huda kepadaUzone.

Menurut Huda, merger dari Tokopedia dan Gojek ini akan mengerucutkan persaingan industri ekonomi digital Tanah Air ke dalam tiga grup, yakni GoTo, SEA Group, dan Grab-Ovo-Emtek.

SEA Group sendiri dikenal sebagai induk usaha dari e-commerce Shopee, pesaing utama dari Tokopedia yang memiliki layanan Shopee Food dan Shopee Pay.

“Ketiga grup besar ini akan bersaing menjadi pemenang yang akan mengambil semua ceruk keuntungan. Penguasa pasar akan menjadi isu utama nantinya di mana akan semakin susah pemain selain ketiga grup itu untuk masuk dan menjadi pesaing utama,” tutup Huda.