Bukan Gen Z, Siapa yang Paling Sering Belanja Online Selama 2021?

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Tidak bisa dipungkiri kalau saat ini belanja online menjadi salah satu hal yang harus dilakukan setidaknya sebulan sekali. Bagi beberapa pihak, scrolling dan checkout di e-commerce jadi cara 'rekreasi' baru semenjak pandemi dimulai sekitar 2 tahun lalu. 

Menurut riset Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia oleh Kredivo dan Katadata, transaksi belanja online di tahun 2021 meningkat hingga 50 persen dibanding tahun sebelumnya, yaitu mencapai Rp401 triliun dari Rp266,3 triliun.

Generasi yang berumur 26 hingga 35 tahun masih jadi penyumbang paling besar untuk transaksi belanja online dengan persentase sebanyak 48 persen, sama seperti tahun sebelumnya.

Peningkatan cukup signifikan terjadi pada konsumen berusia 35 tahun ke atas. Dalam riset ini, konsumen pada rentang umur 36-45 tahun  meningkat dari 19 persen di 2020 menjadi 23 persen di 2021, begitupun konsumen 46-55 tahun meningkat dari 3 persen menjadi 5 persen.

Baca juga:Seberapa Ngaruh Sih Promosi Produk Lewat Influencer dkk?

Sementara itu, generasi Z yang biasanya melek kalau soal hal-hal terkait digital dan online, justru mengalami penurunan transaksi sebanyak 6 persen, dari yang awalnya 29 persen di 2020 menjadi 23 persen di 2021.

Peningkatan jumlah transaksi di kelompok umur yang lebih tua ini tak lepas dari data BPS yang mencatat kalau kelompok ini merupakan pengguna internet tertinggi di Indonesia dengan pengguna berumur 25 tahun ke atas mencapai 57 persen.

Biasanya konsumen Indonesia rata-rata belanja online sekitar 9 hingga 11 kali setahun, tapi uniknya konsumen umur 36 ke atas rata-rata melakukan 12 hingga 13 transaksi.

Pembelian produknya juga mencapai 49 sampai 52 produk dengan kategori kebutuhan dasar seperti makanan dan hal-hal terkait rumah tangga.

Temuan unik lainnya menyebutkan, walaupun jumlah transaksi umur yang lebih muda mengalami penurunan, tapi mereka cenderung lebih banyak menghabiskan pendapatan mereka untuk belanja online alias lebih boros.

Baca juga:Deretan Bonus untuk Atlet eSports Indonesia Usai Boyong Medali SEA Games

Menurut riset ini, kelompok konsumen pada rentang umur 18-35 tahun mengalokasikan 5,5 persen hingga 6,1 persen pendapatannya untuk berbelanja online sedangkan orang yang lebih tua hanya menghabiskan sekitar 4 persen dari pendapatan mereka.

Orang yang lebih tua cenderung berpindah-pindah platform marketplace ketika berbelanja lebih dari sekali dalam sebulan. 

Menurut Bhima Yudhistira selaku Direktur Center of Economic and Law Studies, hal ini bisa jadi didorong oleh rasa ingin tahu, ingin mencoba marketplace yang baru dan memperluas pengalaman dalam berbelanja online.