Bukan Lagi Masker, Ini Deretan Produk yang Laris Saat Pandemi di E-commerce

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Ilustrasi/Uzone.id)

Uzone.id-- Jika kilas balik saat awal pandemi COVID-19 melanda Indonesia, ranah digital seperti e-commerce seakan diserbu dengan pencarian dan pembelian produk seperti masker sampaihand sanitizer. Tapi semakin berjalannya waktu, ternyata belanjaan yang laris tak lagi persoalan produk kesehatan.

Dari pemaparan riset MarkPlus Inc berdasarkan 500 responden yang tinggal di berbagai kota besar Indonesia, ada 4 kategori produk yang paling laris dibeli oleh netizen melalui situs e-commerce selama 3 bulan terakhir.

“Dari keempat produk ini, e-commerce Shopee menempati peringkat satu di semuanya. Sementara Lazada dan Tokopedia berkompetisi,” ungkap Rhesa Dwi Prabowo selaku Head of High Tech, Property & Consumer Goods Industry MarkPlus Inc. pada konferensi virtual yang digelar Kamis (17/9).

Baca juga:E-commerce Diharapkan Punya Laman Khusus untuk UMKM

Secara merinci, MarkPlus mencatat 4 kategori beserta e-commerce yang menjadi platform yang paling sering digunakan terdiri dari:

  1. Fesyen/pakaian: 61 persen
    E-commerce incaran: Shopee 59 persen, Lazada 40 persen, Tokopedia 33 persen
  2. Produk digital (pulsa, paket digital, mobile game, dan lain-lain): 59 persen
    E-commerce incaran: Shopee 54 persen, Tokopedia 51 persen, Lazada 24 persen
  3. Perawatan dan kecantikan: 56 persen
    E-commerce incaran; Shopee 54 persen, Lazada 34 persen, Tokopedia 29 persen
  4. Aksesori fesyen (tas, sepatu, jam): 55 persen
    E-commerce incaran: Shopee 48 persen, Lazada 42 persen, Tokopedia 30 persen

“Uniknya, di produk digital itu, meski Lazada kalah dari Tokopedia, posisi Tokopedia dengan Shopee tidak beda jauh. Selama pandemi, produk digital memang masih dicari dan masih krusial,” tambah Rhesa.

Diketahui, di Indonesia ada 6 e-commerce besar yang masuk pasar berdasarkan tahunnya.

Ada Tokopedia yang pertama kali masuk pada 2009, kemudian disusul Bukalapak dan Blibli pada 2011. Kemudian Lazada masuk pada 2012, lalu yang terakhir itu Shopee dan JD.ID pada 2015.

Baca juga:Kisah Blanja.com, E-commerce yang Peduli Produk Lokal

Namun, berdasarkan riset MarkPlus, posisi e-commerce paling populer yang menjaditop of mind, alias e-commerce yang pertama kali muncul di benak masyarakat adalah sebagai berikut:

  1. Shopee (71 persen)
  2. Tokopedia (15 persen)
  3. Lazada (8 persen)
  4. Bukalapak (2 persen)
  5. Blibli (1 persen)
  6. JD.ID (1 persen)

Menurut Rhesa, kesadaran masyarakat terhadap keberadaan e-commerce ini didukung oleh beberapa sumber publikasi, di antaranya televisi (83 persen), iklan di web atau media sosial (73 persen), serta YouTube (70 persen).

Sementara untuk kategori e-commerce yang paling sering dikunjungi pengguna di masa pandemi selama kuartal ketiga 2020 (periode Juli-September) menunjukkan bahwa Shopee menduduki peringkat pertama sebagai e-commerce paling eksis selama pandemi dengan total 90 persen.

Di peringkat kedua ada Tokopedia dengan jumlah persentase 58 persen, dan posisi ketiga adalah Lazada di angka 35 persen. Lalu ada Bukalapak dengan perolehan persentase 22 persen, Blibli sebanyak 14 persen, dan JD.ID 13 persen.