Duh, Separuh Karyawan Tonton Konten Dewasa di Perangkat Kerja

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id- Beberapa karyawan mulai menyesuaikan diri dengan kerja dari rumah selama pandemi virus corona. Sayangnya, hal tersebut memudarkan batasan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Faktanya, setengah (51 persen) dari mereka yang bekerja dari rumah mulai menonton lebih banyak konten dewasa di perangkat kerja. Demikian menurut laporan laporan How COVID-19 changed the way people work dari Kaspersky.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa semakin sulit bagi para karyawan untuk memisahkan kegiatan pekerjaan dan kehidupan pribadi, terutama dalam hal Teknologi Informatika (TI).

Temuan yang cukup menarik perhatian, yaitu 51 persen karyawan mengakui telah mulai menonton lebih banyak konten dewasa pada perangkat yang mereka gunakan untuk pekerjaan, sejak bekerja dari rumah.

Baca juga:Separuh Karyawan Facebook Kerja dari Rumah sampai Akhir 2020

Hampir seperlima (18 persen) karyawan bahkan melakukannya pada perangkat yang disediakan oleh perusahaan, dengan 33 persen mengaku menonton konten dewasa di perangkat pribadi mereka yang juga digunakan untuk bekerja.

Selain itu, 55 persen karyawan mengatakan mereka membaca berita lebih banyak dibandingkan saat sebelum memulai bekerja dari rumah.

Meskipun hal ini sangat wajar karena setiap orang tetap ingin mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan virus corona, 60 persen dari kegiatan ini dilakukan pada perangkat yang digunakan untuk bekerja. Sesungguhnya ini dapat berpotensi menyebabkan infeksi malware jika karyawan tidak memperhatikan sumber daya dan situs web yang mereka kunjungi.

Baca juga: Buku Harry Potter Seri Pertama Hadir di Spotify, Dibacakan Daniel Radcliffe dkk

Chief Information Security Officer di Kaspersky, Andrey Evdokimov menyatakan, “Organisasi tidak bisa hanya memenuhi seluruh permintaan pengguna, seperti mengizinkan staf untuk menggunakan layanan apa pun yang mereka inginkan. Penting untuk menemukan keseimbangan antara kenyamanan pengguna, kebutuhan bisnis, dan keamanannya.”

“Untuk mencapai hal ini, perusahaan harus menyediakan akses ke layanan berdasarkan pada prinsip hanya menyediakan minimal, hak istimewa yang diperlukan, mengimplementasikan VPN dan menggunakan sistem perusahaan yang aman dan disetujui. Jenis perangkat lunak seperti ini mungkin memiliki batasan tertentu yang sedikit mengurangi kegunaan, tetapi menawarkan jaminan lebih besar dalam menyediakan standar keamanan,” imbuhnya.