Elon Musk Ngambek Lagi, Ancam Batal Beli Twitter

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Masih dengan lanjutan kasus Elon Musk dan juga Twitter. Setelah gembar-gembor beli Twitter sebesar Rp636 triliun, saat ini Musk justru mengancam akan membatalkan transaksi ini.

Sebelumnya, bos Tesla ini memperingatkan Twitter soal akun spam yang menjamur di dalam aplikasi. Masih dengan persoalan yang sama, kini Elon Musk mengancam batal membeli Twitter jika pihak Twitter tak memberi data soal akun spam atau palsu kepadanya.

Melalui sebuah surat lewat pengacaranya, Elon memberikan peringatan kepada perusahaan ini.

Dalam suratnya ini, Twitter disebut telah melakukan ‘Pelanggaran material’ terhadap syarat merger (kewajibannya) dengan dugaan menolak mengungkapkan informasi yang jelas soal spambot dan data akun palsu.

Tawaran Twitter untuk memberi info tambahan soal metode pengujiannya malah dirasa tak memadai dan disebut sebagai upaya untuk mengaburkan dan membingungkan situasi, kata Elon.

Baca juga:Fitur Mirip Close Friend Mulai Diuji di Twitter, Kalian Kebagian?

Dengan kata lain, Elon khawatir Twitter sedang mencoba menyembunyikan cakupan sebenarnya soal masalah bot ini.

Musk sendiri butuh data untuk mempersiapkan akuisisi Twitter dalam meningkatkan pembiayaan atas kesepakatannya. Ia juga mengatakan kalau ia perlu memberi alasan untuk mengakses informasi apapun.

Sementara itu, pertengahan Mei lalu, Twitter keukeuh kalau akun bot dan palsu di platform mereka kurang dari 5 persen pengguna harian mereka, namun mereka tak memberikan detail yang jelas. Dari sini lah Musk merasa ada yang janggal karena Twitter tak memberikan bukti yang pasti.

Baca juga:Dituduh Manipulasi Saham, Elon Musk Dituntut Investor Twitter

Dan pada Senin, (06/06/2022), dilansir dari Engadget, Twitter mengatakan kalau mereka telah dan akan tetap berbagi info dengan Musk sesuai dengan perjanjian.

“Twitter telah dan akan terus bekerjasama berbagi informasi dengan Mr. Musk untuk menyelesaikan transaksi sesuai dengan perjanjian merger. Kami percaya perjanjian ini adalah demi kepentingan terbaik semua pemegang saham,” kata Twitter dalam pernyataannya.

“Kami juga berniat untuk menutup kesepakatan dan menegakkan perjanjian merger dengan harga serta persyaratan yang disepakati,” tambahnya.