Gak Cuma Ride Sharing, Kini Juga Ada Car Sharing

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Seiring dengan berkembangnya layanan moda transportasi, mulai bermunculan layanan penyewaan mobil secara digital yang kini disebut dengan istilah car sharing. Tentu konsep ini berbeda dari ride sharing yang sehari-hari digunakan masyarakat umum.

Layanan car sharing bisa dibilang mulai terdengar sejak dua tahun belakangan. Memang agak unik, sebab selama pandemi melanda pada 2020, masyarakat sangat dibatasi ruang geraknya dan diimbau untuk melakukan aktivitas dari dalam rumah.

Namun, keadaan tersebut berangsur membaik bagi sektor jasa penyewaan mobil seiring melonggarnya aturan pemerintah untuk mobilisasi masyarakat selama pandemi.

“Bisa dibilang rental mobil ini bisnis yang bounce back-nya termasuk kencang. Semenjak [pandemi] sudah mulai longgar, kita bisa melihat sekarang malah trennya tuh anak muda udah malas beli mobil,” ujar Supply & Regional Expansion Senior Manager of Trevo Indonesia, Aurelius Wisnu saat berbincang diUzone Talks, Kamis (13/10).

Baca juga: Mengenal Trevo, Startup ala Airbnb untuk Sewa Mobil

Sebenarnya bisnis car sharing ini hampir mirip dengan ride sharing yang sebelumnya lebih dulu hadir di masyarakat, alias ojek online hingga taksi online. Hanya saja berbeda dalam penggunaannya.

“Car sharing itu use case-nya lebih ke hangout bareng teman-teman seharian atau bepergian harian. Kalau car sharing bisa dibilang lebih affordable untuk di-booking sehari tapi bisa ke banyak titik, daripada ride sharing yang mungkin ke titik A sekian, ke titik B sekian. Jatuhnya lebih boros,” tambah Wisnu.

Platform Trevo sendiri merupakan startup yang menyediakan layanan berbagi kendaraan yang memungkinkan para pengguna untuk memesan kendaraan apapun sesuai dengan kebutuhan dan keinginan tujuan perjalanan mereka.

Meminjam konsep yang sama seperti Airbnb, Trevo menghadirkan user berupa Host dan Guest – Host adalah pemilik mobil yang mendaftarkan diri untuk menyewakan mobil pribadinya ke Trevo, sedangkan Guest adalah pengguna atau konsumen yang memakai layanan sewa mobil.

Opsi mobil yang ditawarkan dalam platform pun beragam, mulai dari Avanza, Campervan, hingga Tesla, semuanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak muda zaman sekarang yang ingin flexing meski cuma car sharing.

Wisnu juga mengatakan perusahaannya menjamin keamanan bagi para penggunanya dengan menawarkan sistem layanan yang berbeda.

“Mungkin saat pandemi orang takut untuk sewa mobil karena sebelumnya pasti udah dipakai orang lain nih, tapi kita justru ambil momen di situ untuk menjual bahwa sistem car sharing kami beda, karena kita hanya rentalin ke satu orang saja dalam satu hari, jadi bisa lebih safe,” jelas Wisnu.

Wisnu sadar bahwa kebutuhan akan transportasi pasti akan terus ada setiap harinya. Hal inilah yang menjadi titik dimana Trevo masuk Indonesia untuk mengakomodir kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Baca juga: Upaya Grab Hadapi Musim Hujan Demi Layanan Tetap Lancar

Terlebih di era digitalisasi seperti sekarang, Trevo hadir sebagai solusi untuk membantu seluruh lapisan masyarakat dalam hal bermobilisasi.

“Kami hadir untuk mendigitalisasi rental-rental mobil konvensional dan mempermudah siapapun untuk menyewa mobil dengan transparansi yang ditampilkan,” imbuhnya.

Transparansi ini juga diklaim menjadi keunggulan Trevo agar para pengguna bisa lebih mudah untuk memilih jenis kendaraan dengan harga dan review yang sudah tertera.

Secara garis besar, Trevo membagi target marketnya ke dalam tiga segmen, yakni family, bisnis operasional, serta anak muda.

“Family itu biasanya mereka buat liburan pas weekend atau musim liburan. Kalau yang bisnis ya mereka biasanya pakai pas weekday yang memang untuk operasional bisnis mereka. Sementara anak muda, itu mereka yang buat nongkrong, atau kondangan. Kalau dari range usia sih 18-45 tahun dimana semua orang udah bisa mengoperasikan mobil dengan baik,” tutup Wisnu.