IPv6 Switch On, Tonggak Era Smart City dan IoT di Indonesia
Uzone.id -Dalam rangka meletakkan fondasi infrastruktur TIK yang kuat untuk menunjang erasmart citydan Internet of Things (IoT) terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara dan percepatan transformasi digital, acara bertajuk ‘IPv6 Swtich On’ akhirnya digelar di Jakarta, Senin (10/10).
Acara yang diinisiasi oleh Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) ini menandai momentum peralihan dari teknologi IPv4 ke IPv6 Enhanced, sekaligus penerapan teknologi tersebut di Indonesia.
Selain oleh ASIOTI dan Kominfo, IPv6 Swtich On didukung juga oleh seluruh ekosistem digital dari perwakilan asosiasi industri, seperti Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), hingga Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII).
Operator, provider teknologi dan akademia turut memberikansupportterhadap acara ini, antara lain Telkom Indonesia, Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, XL Axiata, Smartfren, Huawei, Alita, dan Telkom University.
Semuastakeholderini berkomitmen untuk bersama-sama mempercepat peralihan teknologi digital yang memungkinkan pengembangan ke depan, seperti pengiriman paket data dalam jumlah besar yang lebih optimal, penomoran protokol yang menyediakan lebih banyak fitur dan lebih cepat, serta membangun infrastruktur jaringan yang lebih aman.
Baca juga:Garut Bersiap Jadi Smart City, Rangkul UMKM Go Digital
Dr. Ir. Ismail selaku Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika menyampaikan apresiasinya dari diselenggarakannya acara ini. Menurutnya, tren transformasi digital telah berlangsung dan akan meningkat secara eksponensial di berbagai sektor.
Oleh karena itu perlu dukungan kuat dan melibatkan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, asosiasi industri dan operator.
“Saya percaya inisiatif ini akan memberikan keyakinan kita untuk menghadapi tantangan dan mengarahkan pada strategi transformasi digital yang lebih baik,” katanya, dalam keterangan pers yang diterimaUzone.idpada Rabu (12/10).
Demo live dan edukasi tentang IPv6 Enhanced
Di acara ini, ditampilkandemo livejaringan dari Indosat Ooredoo Hutchison dan edukasi tentang IPv6 Enhanced oleh Huawei. IPv6 Enhanced dinilai dapat memberikan pengalaman konektivitas yang lebih baik, terutama untuk menghadapi masa mendatang yang semakin cerdas.
Untuk diketahui, saat ini ekosistem industri di Indonesia telah siap dengan sejumlah perangkat IoT yang memenuhi standar IPv6. Teguh Prasetya, Ketua ASIOTI menyebut, jumlah perangkat dengan standar tersebut akan terus bertambah untuk meningkatkanuser experienceyang lebih baik.
Oleh karenanya, dibutuhkan infrastruktur TIK yang sudah siap dengan teknologi IPv6. Tujuannya untuk menciptakan kesempatan lebih masif dalam mencapai impian transformasi digital Indonesia di masa mendatang.
Senada, Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Aju Widya Sari juga mengatakan, konferensi ini menjadi tonggak penting kolaborasi antar pemangku kepentingan yang mendukung IPv6 Switch ON yang berkomitmen untuk menambahuser experienceagar lebih baik lagi.
“Pada kesempatan ini, saya juga mengapresiasi kepada ASIOTI,demo live networkdan edukasi IPv6 Enhanced didukung oleh IOH dan Huawei, disamping itu juga panel diskusi yang dilakukan oleh para asosiasi, para operator, penyedia teknologi dan akademisi dalam memformulasikan strategi implementasi IPv6 Enhanced,” imbuh Aju.
Ketua Umum MASTEL, Sarwoto Atmosutarno turut menambahkan, “Kesiapan ekosistem industri TIK merupakan syarat fundamental bagi transformasi digital. Melek digital sekaligususer experiencemenjadi pendorong utama bagi layanan digital yang berdampak bagi akselerasi ekonomi digital.”
Baca juga:Telkom Indonesia Ciptakan Desa Cerdas di Kawasan IKN Nusantara
Dalam edukasi tentang IPv6 Enhanced ini, IOH dan Huawei mempresentasikan kesiapan jaringan infrastruktur IPv6 Enhanced secaralive networkuntuk memberikan gambaran peningkatan layanan digital yang semakin baik.
Berbagai tutorial penerapan teknologi ini juga diberikan kepada peserta yang hadir dalam acara yang digelar di Grand Hyatt Jakarta tersebut. Harapannya, IPv6 Enhanced menjadi faktor kunci untuk memperkuat konektivitas, kecerdasan dan reliabilitas dari infrastruktur TIK untuk bisa menyajikan pengalaman layanan digital yang lebih baik.
“Perkembangan dan permintaan pelanggan semakin meningkat dengan beragam layanan digital, kami memberikan kepuasan pelanggan yang prima dengan didukung infrastruktur TIK yang handal. IPv6 Switch On summit ini menjadi momentum bersama mendukung dan mempersiapkan perkembangan kebutuhan ke depan yang semakin terkoneksi dan cerdas,” jelas Gustiansyah Wilson, Head of Core Planning & Engineering Indosat Ooredoo Hutchison.
“Pada konferensi IPv6 Switch On ini, Huawei berkomitmen untuk siap mendukung implementasinya melalui teknologi yang dimiliki. Kami percaya bahwa momentum kolaborasi lintas pemangku kepentingan ini akan membawa manfaat bagi industri TIK Indonesia untuk mempercepat ekonomi digital di saat ini maupun di masa mendatang,” Mohamad Rosidi, Director of ICT Strategy & Business Huawei Indonesia, menambahkan.
IPv6 Switch On jadi momentum kesiapan ekosistem
Saat ini, penetrasi internet menjadi target utama dan prasyarat dasar bagi setiap individu, korporasi dan sektor industri. Konektivitas akan terus meluas, ditandai dengan perangkat cerdas yang terhubung ke internet yang melampaui populasi masyarakat sekarang ini.
Muhammad Arif selaku Ketua APJII pun menegaskan, IPv6 Switch On menjadi momentum kesiapan ekosistem untuk mengimplementasi teknologi baru tersebut. Keharusan untuk mengikuti perkembangan teknologi juga menjadi faktor agar transformasi digital dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
“Teknologi jadi faktor untuk memenuhi prasyarat dan penggelaran,” ucap Arif.
Tak cuma Indonesia, banyak negara yang sudah mendorong pengembangan teknologi IPv6 untuk berbagai sektor industri. Dan, teknologi IPv6 Enhanced menjadi salah satu landasan utama yang akan membantu digitalisasi pada semua sektor industri, sekaligus mendorong perkembangan ekonomi digital juga.
Prof. Latif Ladid, Ketua IPv6 Enhanced (IPE) mengatakan, adopsi teknologi ini menjadi tren global yang tidak bisa dihindari. IPv6 tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga diperlukan kolaborasi yang erat dari pemerintah Indonesia, operator, akademisi, pelaku industri OTT, pabrikan terminal dan pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan riset penguatan teknologi IPv6 di tanah air.
Baca juga:Pertumbuhan Ekonomi Digital Dorong Transformasi Digital Indonesia
“Pentingnya IPv6 semakin dipahami negara-negara di dunia, yang kemudian mendorong dirumuskannya kebijakan-kebijakan terkait. Aliansi IPE telah memiliki lebih dari 90 anggota. Tahun 2021, IPE menjajaki kegunaan IPv6 Enhanced di teknologi 5G, cloud, dan pusat data,” ujar Latif.
“Saat ini, ETSI telah mendirikan kelompok kerja IPE untuk melakukan riset terkait penguatan teknologi berbasis IPv6. Diharapkan seluruhstakeholderbergabung dalam kelompok kerja IPE untuk bersama-sama menuntun arah teknologi digital di masa depan,” sambungnya.
Konferensi IPv6 juga menghadirkan pembicara dalam diskusi panel, termasuk Gustiansyah Wilson, Head of Core Planning & Engineering Indosat Ooredoo Hutchison, Abdi Mulyanta Ginting, Ketua Satuan Tugas IPv6 dan EGM Digital
Connectivity Service Telkom Indonesia, Indra Mardiatna, VP technology Strategy Telkomsel, Merza Fachys, President Director of Smartfren yang juga merupakan Wakil Ketua Umum ATSI, I Gede Darmayusa, CTO of XL Axiata, dan Dr. Nyoman Bogi Aditya Karna, S.T. , M.T., Telkom University.