Jam Tangan Pintar Huawei Watch Fit Gak Pakai Wear OS dari Google

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Foto: dok. Huawei)

Uzone.id-- Perangkat jam tangan pintar anyar Huawei, Watch Fit baru dirilis di Indonesia pada Selasa (1/9). Selain memiliki deretan fitur andalan untuk menunjang kesehatan dan kebugaran pengguna, sistem operasi Watch Fit juga bikin penasaran.

Watch Fit dari Huawei tentu berbeda dari kebanyakan jam tangan pintar lain yang mungkin berjalan di sistem operasi populer seperti Wear OS dari Google hingga WatchOS dari Apple.

Terlepas dari konflik Huawei dengan pemerintahan Amerika Serikat sejak 2019 lalu yang menyebabkan kerja samanya dengan perusahaan AS seperti Google jadi tersendat, Huawei tetap tampak percaya diri menggunakan OS buatannya sendiri untuk Watch Fit.

Baca juga:Huawei Watch Fit, MatePad T10s dan MateBook D15 Dirilis, Segini Harganya

“Watch Fit dikembangkan oleh Huawei, menggunakan sistem operasi bikinan kita sendiri, namanya LiteOS,” ungkap Public Relations Manager Huawei CBG Indonesia, Mohamad Ilham Pratama kepadaUzone.idusai acara peluncuran, Selasa (1/9).

Dia melanjutkan, “chipsetnya pakai DK 3,5 dan satu hal yang menarik lainnya dari OS ini, kami turut menghadirkan personal trainer assistant animation, sehingga pengguna bisa melihat gerakan olahraga yang benar, dan tentunya format ini jauh lebih menarik.”

LiteOS sendiri diketahui merupakan sistem operasi yang bersifat open-source dan memiliki lisensi sebagai OS yang mendukung teknologi dan perangkat Internet of Things (IoT). Huawei sendiri sudah mengembangkan OS ini sejak 2018 lalu.

Baca juga:Review Huawei MatePad T8:Tablet Sejutaan Cocok untuk Pelajar dan Fresh Grad

Watch Fit memiliki bobot 34 gram dan ketebalan 10,7mm, sementara dari sisi layar Huawei membekalinya dengan ukuran 1,64 inci dengan rasio screen-to-body 70 persen dan kepadatan layar 320ppi.

Watch Fit dilengkapi oleh GPS untuk akurasi algoritma di peta, lalu ada fitur TruSeen 4.0 yang dapat mendeteksi denyut jantung selama 24 jam, SpO2 yang dapat mengukur referensi kadar oksigen di dalam tubuh, pelacakan periode menstruasi untuk pengguna perempuan, TruSleep 2.0 yang dapat menganalisa kebiasaan tidur, hingga TruRelax yang bisa mengukur kadar stres.

Dibanderol Rp1,399 juta, konsumen sudah bisa membeli produk ini di e-commerce Shopee.