Jangan Harap Toyota Luncurkan Avanza Hybrid Dalam Waktu Dekat

pada 10 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Menjelang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, rumor hadirnya Avanza Hybrid semakin meningkat. Namun ternyata Toyota tak juga meluncurkan MPV hybrid tersebut, justru Vellfire Hybrid yang mengaspal di Indonesia.

Rumornya, Toyota akan menghadirkan mobilhybriddengan harga yang lebih terjangkau. Avanza menjadi kandidat kuat dari Toyota yang mendapatkan teknologi ramah lingkungan tersebut.

TerlebihAvanzamenjadi model paling laris di Indonesia dari jajaran produk Toyota lainnya.

Sayangnya, Toyota masih enggan untuk membeberkan Avanza Hybrid. Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Marketing PTToyotaAstra Motor menyebutkan pengaplikasian teknologi hybrid pada suatu model bukanlah hal mudah.

"Orang pikir uda ada model ini tinggal di copy paste, enggak gampang. Karena banyak persiapan yang harus dilakukan dari sisi development, adjusting, mungkin testing juga, production, preparation. Oleh karena itu saya enggak bisa mengatakan terlalu pasti," ujar Anton diIIMS 2024belum lama ini.

Anton tidak menutup kemungkinan soal Toyota menghadirkan produk ramah lingkungan yang lebih banyak. Namun jika berbicara model dan waktu peluncurannya, tentu Anton tidak bisa mengungkapkannya.

"Sabar, kita kan melihat. karena mempersiapkan produk ini enggak mudah ya. Banyak yang harus kita bicarakan secara internal, baik harga, fitur, cara jualnya seperti apa, jadi bertahap. Mulai dari Innova dulu yang volumenya besar, sedikit turun harga Yaris Cross," jelas Anton.

Toyota memang saat ini sedang gencar menawarkan produk mobil hybrid di Indonesia dibandingkan merek lain. Saat ini pabrikan Jepang tersebut sudah memiliki delapan mobil hybrid mulai dari Kijang Innova Zenix, Alphard, Vellfire, Camry, Altis, Corolla Cross, dan Yaris Cross.

Toyota beranggapan, hybrid menjadi model mobil paling pas untuk konsumen Indonesia saat ini. Toyota meyakini meskipun tidak sepenuhnya listrik, namun dengan menggunakan berbagai sumber tenaga dapat berkontribusi dalam pengurangan karbon.

"Semuanya membutuhkan variasi produk, itulah saya yakin kenapa hybrid masih tetap diterima pasar dominan karena produk ini kan masih bisa digunakan di mana saja tanpa perlu infrastruktur yang mendalam sambil pastinya kita terus mengkaji BEV (Battery Electric Vehicle)," jelas Anton.