Jarak Tempuh Pendek, Performa Honda EM1 e: Tetap Memuaskan?
Uzone.id- Honda EM1 e: menjadi motor listrik pertama PT Astra Honda Motor (AHM) yang dijual secara massal ke masyarakat. Motor listrik yang satu ini memiliki kecepatan maksimal 45 km/jam dan jarak tempuh 41,1 kilomter.
Meskipun memiliki jarak tempuh yang pendek serta kecepatan yang termasuk rendah, namun pihak AHM mengklaim mendapatkan respons positif dari konsumen. Bahkan disebutkan banyak yang mencobamotor listrikEM1 e: dan merasa puas dengan performanya.
"Sangat baik responsnya, banyak yang melakukan test ride. Mereka akhirnya memahami motor listrik itu yang safety, yang berkualitas seperti apa. Saat ini mereka cukup puas denganEM1 e:," ujar Thomas selaku Executive Vice President AHM diIIMS 2024.
Di sisi lain, Thomas menyebutkan saat ini sudah terdapat 100 calon konsumen yang tertarik untuk membeli motor listrik EM1 e:. Dari jumlah tersebut, varian standar yang paling banyak diincar oleh konsumen.
"Sekitar 70 sampai 80 persen pemesanan untuk yang varian standar," lanjut Thomas.
Perlu diketahui, Honda EM1 e: dibekali penggerak listrik berkekuatan 1,7 kW yang didukung dengan baterai dengan daya 1,4 kWh atau 50,26 V 29,4 Ah.
Dengan spesifikasi ini, Honda EM1 e: hanya bisa melaju paling cepat 45 km/jam dengan jarak tempuh 41,1 kilomter.
Sementara untuk mengisi dayanya bisa menggunakan off board charger yang harus dibeli secara terpisah dengan harga Rp5-6 jutaan. Durasi pengecasannya dari 0-100 persen membutuhkan waktu 6 jam, sementara jika 25-75 persen membutuhkan waktu 160 menit.
Honda sendiri memberikan opsi berupa baterai swap yang tidak membutuhkan waktu lama untuk mengisi daya.
Saat ini Honda telah menyiapkan 660 dealer e: Shop yang dirancang khusus untuk melayani konsumen motor listrik. Targetnya akan terdapat 1.000-1.200 outlet e: Shop tercapai sebelum akhir 2024.
"Tahun depan ada satu sampai dua model lainnya. Produksinya akan melihat seperti apa volume dan demand-nya," ucap Thomas di Cikarang, Jawa Barat, Jum'at (2/2) lalu.
Saat ini Honda EM1 e: dijual seharga Rp40 jutaan belum termasuk subsidi. Jika dipotong subsidi sebesar Rp7 juta, maka harga banderolnya menjadi hanya Rp33 jutaan saja.