Karena Bentuk Punggung Tidak Simetris, Perempuan Ini MemakaiBraceSetiap Hari

pada 6 tahun lalu - by

Uzone.id-Ketika sekolah, kamu tentu pernah mendengar tentang skoliosis dalam mata pelajaran biologi, kan? Ya, skoliosis merupakan kondisi tulang belakang yang melengkung ke samping.

Faktanya, skoliosis dapat terjadi pada siapa saja, entah anak-anak maupun orang dewasa. Bahkan, Labana Simanihuruk, B.Sc, ahli anatomi dan fisiologi di Klinik Scoliosis Care, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa angka kejadian skoliosis meningkat 4-5 persen di Indonesia.

Baca:Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan Hidup di Gua?

Sang Ayu Putu Cynthia Maharani merupakan salah satu pasien skoliosis di Indonesia. Perempuan yang akrab disapa Cynthia mengetahui bahwa dirinya mengalami skoliosis dari ibunya.

"Jadi waktu itu aku sebenarnya kepingin bikin kebaya, terus diukur sama mama. Tapi, kok, ukurannya beda antara kanan dan kiri. jadi lebarnya beda, tingginya juga beda," katanya kepadaUzone.iddalam acaraSeminar Media Scoliosis Care 2018.

(Ilustrasi skoliosis/Alodokter.com)

"Di punggung atas, dan tulang belikatnya itu kayak menonjol sebelah," katanya sambil memegang punggungnya.

Lalu, Cynthia langsung pergi ke rumah sakit dan memeriksakan diri ke dokter penyakit dalam. "Takutnya ada tumor atau apa, dan ternyata waktu dirontgen, aku mengalami skoliosis," ujarnya.

Setelah itu, Cynthia mulai menjalani fisioterapi dan rasa nyeri berkurang. Namun sisi punggung yang menonjol masih ada.

Baca:Minum Teh Hijau Bikin Berat Badan Turun, Benarkah?

Cynthia juga sempat berpikir untuk fisioterapi di luar negeri. Tetapi lantaran kendala waktu--karena harus menetap di sana selama dua minggu--Cynthia mencoba melakukan peregangan sendiri dengan berbekalYoutube.

Akhirnya, tahun lalu, Cynthia menemukan Klinik Scoliosis Care di Jakarta Selatan. Setelah melewati tahap konsultasi dan pemeriksaan, Cynthia pun memakaibracepada Januari 2018.

Baca:Kata Siapa Kerja dari Rumah Itu Asyik dan Enggak Bikin Stres?

Brace merupakan alat bantu untuk mengatasi skoliosis.Bracedari Klinik Scoliosis Care dibuat dengan bahan dasar polimer (plastik yang bentuknya masih bisa disesuaikan).Braceini dibuat sesuai dengan bentuk tubuh pasien.

Foto paling atas merupakan contohbracedari Klinik Scoliosis Care. Sementara memegang contohbrace, Cynthia sendiri tengah memakaibrace.

(Brace/Dok. Scoliosis Care)

"Ini sebenarnya brace kedua aku," kata Cynthia sambil menunjuk tubuhnya, "bracepertama aku itu dari rumah sakit yang lain. Tapibracetersebut membuat aku kelihatan lebih gemuk."

"Banyak orang bilang kalau aku gemukan, padahal mereka tidak tahu kalau aku memakaibrace. Aku menjadi tidak percaya diri memakainya," ujar Cynthia lebih lanjut.

Lagipula, brace dari rumah sakit itu tidak mendatangkan kemajuan menurut Cynthia. Sementara Cynthia mengaku bahwabraceyang sekarang memberikan banyak perubahan.

Baca:Stres karena Masalah Keuangan Bisa Mengganggu Kehidupan Seksual

"Di satu bulan pertama, aku dirontgen menggunakanbrace. Aku melihat hasilnya bagus, kelengkungannya berangsur berkurang. Aku juga merasa badanku lebih enteng," katanya.

Saat ditemuiUzone.id, Cynthia pun masih mengenakanbrace. Dia memakainya sepanjang hari, selama 23 jam. "Aku hanya melepasbraceketika mandi," katanya.

Terkait kasus Cynthia, Labana mengatakan bahwa pemakaianbraceperlu sampai dua tahun, agarbracedapat mengoreksi kondisi skoliosis.