Mengenal Sistem Rem Truk yang Sering Blong
Uzone.id-Kecelakaan maut yang melibatkan sebuah truk sering terjadi dan biasanya penyebab utamanya karena sistem pengeremannya bermasalah. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu di Bawen dan juga Lampung.
Berdasarkan bobotnya yang berat, sistem pengereman truk berbeda dengan mobil-mobil pada umumnya. Sebuah truk biasanya mengandalkan sistem pengereman full air brake alias rem angin.
Pengoperasiannya menggunakan tekanan angin, tanpa menggunakan fluida atau cairan hidrolik seperti rem pada mobil biasa.
Secara kinerja, rem angin bekerja dengan mengubah tekanan angin menjadi gaya pengereman. Semakin besar tekanan angin yang digunakan, semakin besar daya pengereman yang dihasilkan.
Keunggulan utama dari sistem ini adalah pengemudi dapat mengendalikan pengereman dengan lebih mudah dan efisien.
Mengutip website resmi Hino, secara garis besar rem angin atau full air brake terdiri dari 6 komponen:
1. Compressor
Compressor berfungsi untuk mensuplai angin dari luar sehingga menjadi angin yang bertekanan tinggi ke air tank. Air kompressor memanfaatkan tenaga mesin sebagai tenaga kompresi.
Air kompressor juga telah dilengkapi presure regulator yang akan menghentikan kompresi udara saat tekanan maksimal telah dicapai.
2. Air Tank
Air Tank berfungsi untuk menyimpan sementara udara bertekanan tinggi yang disuplai dari compressor. Udara bertekanan ini kemudian akan disalurkan ke berbagai sistem yaitu pengereman, klakson dan komponen – komponen lainya.
Air tank juga dilengkapi dengan air dryer yang berfungsi untuk menyaring elemen air yang terbawa dalam udara. Uap air itu akan dikumpulkan dalam suatu bagian dan air tersebut harus dibuang melalui check valve.
3. Brake Chamber
Brake Chamber berfungsi merubah udara bertekanan tinggi (dari Air Tank) menjadi gerakan mekanis. Brake Chamber merupakan alat yg terdiri dari beberapa element (peer pegas, membran, slack adjuster dan tuas).
4. Brake Valve
Brake valve berfungsi untuk mengatur besaran tekanan angin dari air tank ke brake chamber. Semakin ditekan Brake valve maka akan semakin besar tekan udara yang akan diterima oleh brake chamber. Sehingga rem akan semakin pakem.
Brake valve juga telah dilengkapi relay valve untuk mengaktifkan rem dengan cepat.
5. Brake Lining
Brake Lining atau yang dikenal pada umumnya dengan nama Kampas Rem (Tromol) berfungsi sebagai perantara putaran dari roda, artinya rem tromol itu akan berputar sesuai putaran roda. Sehingga ketika tromol rem dihentikan putarannya, otomatis roda kendaraan akan berhenti berputar.
Cara kerja rem tromol ini sendiri berasal dari tuas dari brake chamber diteruskan dengan mekanikal untuk menggerakan kampas rem.
6. Air Hose
Air Hose atau pipa udara berfungsi untuk menyalurkan udara bertekanan tinggi ke komponen-komponen yang lainnya. Pipa ini terbuat dari karet sintetis dan logam sehingga sangat kecil kemungkinannya terjadi kebocoran.
Pada Brake Chamber di rem belakang juga terdapat per atau pegas yang berukuran besar sehingga memiliki tekanan yang besar, berfungsi untuk menekan brake lining atau kampas rem.
Saat pengereman normal, udara bertekanan yang tersimpan digunakan untuk mendorong pegas tersebut agar kampas tidak mengerem.
Ketika rem parkir diaktifkan atau ditarik ke atas, maka tuas justru akan membuang udara pada brake chamber sehingga pegas/ per tersebut akan bergerak melakukan gerakan mekanik untuk menekan kampas rem sehingga akan terjadi pengereman.
Sehingga kecil kemungkinan terjadinya rem blong pada sistem full air brake.
Sistem pengereman rem angin adalah solusi yang kuat untuk kendaraan berat ini, tetapi memerlukan pemeliharaan yang tepat agar berfungsi dengan baik.
Namun, ada beberapa masalah yang bisa terjadi pada sistem pengereman rem angin, seperti backfeeding, kekurangan angin, dan masalah pada server-world.
Backfeeding terjadi saat pengemudi menggunakan rem secara berlebihan, menyebabkan kampas rem panas, yang membuat pengereman tidak efisien.
Masalah pada air tank atau air dryer juga dapat mengganggu pengereman. Untuk menjaga sistem pengereman rem angin tetap berfungsi dengan baik, perawatan yang tepat diperlukan, seperti
- Pastikan tekanan minimum sistem udara kendaraan tidak kurang dari 100 psi (pound per square inch).
- Perhatikan jumlah tekanan udara pada indikator saat menggunakan rem terlalu sering.
- Periksa apakah ada kebocoran udara pada saluran pipa dan perbaiki segera jika ada.
- Cek air tank untuk memastikan tidak ada air di dalamnya.
- Ganti cartridge air dryer secara berkala untuk menjaga kekeringan.
- Dengan kata lain, pengereman yang efektif adalah bagian penting dari menjaga keamanan di jalan, terutama untuk truk dan kendaraan berat lainnya.