Meta, Amazon, Linux dkk Bersekutu untuk Jegal Google Maps

pada 2 tahun lalu - by

Uzone.id -Berbicara soal aplikasi navigasi, Google Maps masih menjadi layanan peta digital yang paling paling populer saat ini. Adasihpesaingnya, yakni Waze yang notabene masih dimiliki oleh Google dan Apple Maps yang sayangnya cuma bisa diakses oleh pengguna iPhone saja.

Tapi tampaknya, posisi Google Maps bakal terancam, lantaran adaplatformserupa yang sedang dibuat oleh sejumlah perusahaan teknologi besar yang bergabung dalam kelompok Overtune Maps Foundation yang didirikan oleh Linux Foundation.

Perusahaan teknologi besar yang masuk ke kelompok ini adalah Linux Foundation, Amazon, Meta, Microsoft hingga TomTom. Mengutip dariBGR, perusahaan lain masih bisa bergabung ke organisasi ini.

Melalui Overtune Maps Foundation, Amazon, Meta dkk mengembangkan sistem pemetaanopen sourceyang dapat menjadi tulang punggung layanan pemetaan lainnya untuk bersaing dengan Google Maps.

“Memungkinkan produk peta saat ini dan generasi berikutnya dengan membuat data peta terbuka yang andal, mudah digunakan, dan dapat dioperasikan,” demikian tujuan dari Overtune Maps Foundation.

Baca juga:8 Fitur Tersembunyi Google Maps yang Harus Kalian Tahu!

Nantinya, perusahaan yang tergabung ke dalam kelompok ini saling menggabungkan sumber daya dan data untuk membuat lanskap peta yang lengkap, akurat, dan selaluup to dateseiring perubahan yang ada sekarang.

Karena konsep teknologinyaopen source, maka pihak lain bisa memanfaatkan data peta digital dari Overtune Maps Foundation. Pihak ketiga pun bisa membuat layanan khusus menggunakan data tersebut.

Terdapat empat hal yang menjadi komitmen dari Overtune Maps Foundation. Pertama,Collaborative Map Buildingyang bertujuan untuk menggabungkan data dari berbagai sumber, termasuk anggota Overtune, organisasi sipil, serta dataopen source.

Lalu,Global Entity Reference Systemyang mana Overtune akan menyederhanakan interoperabilitas dengan sistem yang menghubungkan entitas dari kumpulan data berbeda ke entitas nyata yang sama.

Kemudian,Quality Assurance Processesyang membuat Overtune menjalani validasi untuk mendeteksi kesalahan peta, kerusakan, dan vandalisme untuk membantu memastikan bahwa data peta dapat digunakan dalam sistem produksi.

Terakhir,Structured Data Schemayang menentukan dan mendorong penerapan skema data umum, terstruktur, dan terdokumentasi untuk membuat ekosistem data peta yang mudah digunakan.

Overtune bakal hadirkan layanan selengkap Google Maps

Ilustrasi foto aplikasi peta digital (Foto: Tamas Tuzes-Katai/Unsplash)

Dari beberapa hal di atas, singkatnya Overtune Maps Foundation bakal menghadirkan layanan pemetaan yang super lengkap, seperti halnya Google Maps. PR dari organisasi Overtune ini adalah ‘menyusul’ pengembangan belasan tahun yang sudah dilakukan Google untuk Maps, dan masih berlanjut hingga sekarang. 

Sekadar informasi, Google perlu waktu 15 tahun lebih untuk mengembangkan Maps menjadi seperti sekarang. Raksasa pencarian ini masih belum berhenti, beragam fitur baru Maps rutin diluncurkan untuk meningkatkanexperiencedari pengguna, termasuk kehadiran fitur berbasisaugmented reality(AR).

Baca juga:Cek Tarif Tol Bisa Lewat Google Maps, Begini Caranya

Mungkin Overtune tak akan mengembangkan layanan navigasi dari nol banget, karena TomTom sendiri adalah perusahaan penyedia peta digiral yang ‘sedang berusaha’ menjegal Google Maps.

Hingga kini, belum diketahui kapan konsumen akan melihat produk komersial pertama besutan Overtune Maps Foundation ini. Dengan mempertimbangkan perusahaan-perusahaan teknologi besar di belakangnya, bisa saja Overtune benar-benar menjadi kompetitor serius dari Google Maps.