Misi ‘Hijau’ Lenovo: Mulai dari Produk Hingga Rantai Pasok Berkat ESG
Uzone.id— Komitmen menjaga bumi lewat berbagai misi (salah satunya Net Zero Emission) sedang digerakkan di seluruh dunia, tak terkecuali industri teknologi yang menjadi salah satu penyumbang emisi karbon.
Mengutip dariGreen Peace, Jumat, (27/09), pemasok barang elektronik, termasuk produsen semikonduktor, produsen layar, dan perakit akhir, menyumbang lebih dari tiga perempat dari total emisi industri elektronik saat ini.
Melihat ‘sumbangsih’ industri teknologi ini, berbagai brand dunia bergerak untuk mengedepankan proses dan produk yang lebih ramah lingkungan, termasuk lewat ‘teknologi hijau’.
Dalam kesempatan wawancara khusus timUzone.idbersama Matt Codrington, Regional Managing Director Lenovo Greater Asia Pacific dan Budi Janto, President Director Lenovo Indonesia, Lenovo menjelaskan lebih jauh mengenai komitmen mereka dalam menjaga bumi dan lingkungan melalui fitur dalam produk-produk mereka.
Inovasi AI yang Hemat Energi
Di tengah tuntutan komputasi AI yang semakin masif dalam produk mereka, Lenovo mengungkap pihaknya telah berdedikasi pada visi keberlanjutan yang lebih luas, yang bertujuan mencapai emisi net-zero.
“Responsible AI Committee kami, dengan 200 anggota, mengevaluasi inisiatif AI kami di berbagai bidang utama, termasuk dampak lingkungan dan sosial. Kami percaya bahwa melalui upaya ini dan pengembangan solusi yang terukur, AI dapat mendorong masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Matt Codrington, Regional Managing Director Lenovo Greater Asia Pacific.
Matt menjelaskan ada 3 inovasi yang diterapkan Lenovo untuk menyeimbangkan kemampuan AI berkinerja tinggi dengan penghematan energi di perusahaan mereka.
“Kami memadukan fitur manajemen daya canggih dan komponen hemat energi ke dalam solusi kami, mengadopsi pendekatan hibrida untuk menghadirkan AI di mana dan kapan pun dibutuhkan,dari pocket to cloud,” ujarnya.
Contoh dari inovasi ini adalah dengan memanfaatkan portofolio AI Edge yang aman di industri untuk keputusan bisnis yang lebih cepat dan cerdas secara real-time. Lenovo menggunakan solusi AI hybrid yang terukur dan hemat energi untuk membantu organisasi bertransformasi dan berinovasi lebih cepat.
Kurangi Produksi Limbah di Produk ThinkPad
Contoh nyata dari komitmen ‘hemat energi’ dan produk ramah lingkungan untuk mencapai emisi net-zero yang diterapkan oleh Lenovo adalah teknologi di produk lini ThinkPad.
Lenovo mengklaim bahwa ThinkPad didesain untuk mengutamakan keberlanjutan, mulai dari dari desain, manajemen akhir masa pakai, serta menggunakan bahan daur ulang dalam proses produksi sehingga meminimalkan limbah.
“Pendekatan ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi melalui pembangunan rendah karbon, yang mencakup transisi ke produk yang efisien dan ramah lingkungan serta persiapan untuk lapangan kerja ramah lingkungan,” kata Budi Janto, President Director Lenovo Indonesia.
Salah satu fitur yang dirancang dalam produk ini adalah solusi Intelligent Cooling Lenovo (ICL), yang mengoptimalkan kinerja sistem dengan menyesuaikan kecepatan kipas dan daya CPU/GPU dalam empat mode (Eco, Balanced, Performance, Ultra Performance dan Auto di beberapa lini.
Lenovo juga disebut telah mengoptimalkan beban kerja AI mereka dengan menyempurnakan algoritma AI untuk memastikan laptop AI-nya menggunakan daya yang lebih sedikit sambil memberikan kinerja yang kuat.
“Dengan menerapkan teknologi pendinginan canggih ini, Lenovo tidak hanya meningkatkan kinerja dan daya tahan perangkatnya, tetapi juga secara signifikan mengurangi konsumsi energi,” tambah Budi.
Rantai pasok yang sesuai prinsip ESG
Tidak hanya lewat produknya saja, Lenovo juga turut memastikan bahwa rantai pasokan komponen laptop AI-nya sesuai dengan prinsip ESG saat ini.
Lenovo mewajibkan pihak pemasoknya untuk mematuhi beberapa etik, salah satunya adalah Lenovo’s Supplier Code of Conduct (Kode Etik Pemasok Lenovo) dan Kode Etik serta protokol audit dari Responsible Business Alliance.
“Kami secara resmi bergabung dengan Responsible Minerals Initiative pada tahun 2012, dengan tujuan untuk mencapai 82 persen rantai pasokan kami bebas dari mineral konflik,” jelas Matt.
Lewat tim Responsible AI Committee, Lenovo juga memastikan mitra rantai pasokan menjunjung tinggi standar etika, termasuk pengawasan ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang privasi.
Komitmen dan kebijakan ESG di lingkungan kerja Lenovo
Lenovo juga memiliki program ESG (Environment, Social, and Governance) sendiri untuk menjaga lingkungan dan komunitas pekerja mereka sebagai cara Lenovo untuk melampaui standar global dalam produksi mereka.
Kebijakan ini antara lain melampaui semua persyaratan ESG yang berlaku termasuk persyaratan hukum, standar, dan komitmen sukarela, menerapkan praktik dan proses bisnis untuk mengurangi limbah dan mencegah pencemaran, mengurangi jejak karbon, membuang limbah secara aman, segera menangani risiko yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau lingkungan di sekitar operasi perusahaan.
“Dengan mendorong praktik berkelanjutan, berkolaborasi dengan rantai pasokan kami, dan terus meningkatkan operasi kami, kami bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat yang kami layani,” tambah Budi.
Tugas Lenovo ajak pengguna ikut jaga lingkungan
Lenovo menyadari bahwa komitmen menjaga bumi ini tidak bisa dilakukan sendiri namun juga perlu keterlibatan pengguna. Salah satu yang telah dilakukan adalah transparan tentang upaya ‘hijau’ ini dan mengajak pelanggan untuk ikut serta dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.
“Program takeback kami memaksimalkan penggunaan kembali dan daur ulang produk, suku cadang, dan limbah yang sudah tidak terpakai lagi,” kata Budi.
Lenovo juga mengajak pengguna untuk ikut mencapai tujuan keberlanjutan perusahaan lewat pemilihan teknologi yang tepat, penggunaan AI untuk efisiensi, atau pemilihan produk yang ramah lingkungan.
Di sektor AI, Lenovo juga ingin memastikan bahwa adopsi teknologi ini dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
“Dengan membantu pelanggan menemukan cara yang sederhana dan efektif untuk meningkatkan dampak investasi teknologi mereka, kami yakin bahwa, bersama-sama, kita dapat mengembangkan cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk merangkul teknologi dalam setiap aspek industri,” ujar Matt.
Lalu, bagaimana peran Lenovo ke depannya, khususnya di Laptop AI?
Lenovo melihat AI sebagai kunci untuk mendorong transformasi digital yang lebih cerdas dan efisien di berbagai sektor. Oleh karena itu, pihaknya membidik titel “Smarter Technology for All” sebagai visi mereka kedepannya dimana AI bisa dengan mudah diakses dan bermanfaat oleh semua kalangan lewat teknologi yang mereka produksi.
“Lenovo berdedikasi untuk memajukan AI guna meningkatkan produktivitas, inovasi, dan pengalaman pengguna untuk semua. Visi “AI for All” kami berfokus pada melepaskan kekuatan AI untuk mendorong transformasi cerdas di setiap aspek—dari pocket to cloud—dengan perangkat, infrastruktur, solusi, dan layanan yang siap AI dan dirancang khusus yang memberdayakan industri, perusahaan, dan individu,” kata Matt.
Budi menambahkan bahwa di masa depan, Lenovo akan melakukan pendekatan hybrid lewat AI PC yang yang menggabungkan klien, edge, dan teknologi cloud secara mulus.
“Pendekatan hybrid ini meningkatkan fungsionalitas, kecepatan, dan kreativitas, memberikan pengalaman yang imersif dan realistis yang memenuhi kebutuhan akan kemampuan AI yang lebih canggih,” tambah Budi.
Lenovo juga akan menyediakan beragam solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan bisnis, melalui produknya untuk meningkatkan produktivitas dan work-life balance di tengah tren kerja jarak jauh di Indonesia.