Perlunya Menjalankan Corporate Startup
Photo byAustin DistelonUnsplash
Istilahcorporate startuppertama kali muncul di buku berjudul 'The Corporate Startup' yang dirilis 2018. Isinya kurang lebih, memberikan referensi bagi perusahaan besar agar bisa terus berinovasi, bergerak lincah bagaistartup.
Strategi itu dirasa penting sekarang saat pandemi ini belum juga berakhir. Banyak perusahaan yang tak beradaptasi terancam mati, sementara ada yang melesat jauh karena inovasi.
Lalu apakahcorporate startupmemang perlu dijalankan? Jawaban singkatnya, perlu! Alasan utama adalah perubahan industri yang berjalan sangat cepat.
Baca juga:Inovasi Digital yang Hadir Saat Pandemi
Menurut CB Insight, rata-rata usia perusahaan yang masuk ke dalam S&P 500 (indeks yang berisi 500 perusahaan terbesar yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat) adalah 61 tahun pada tahun 1955. Namun, pada tahun 2015 rata-rata usia tersebut turun signifikan menjadi 17 tahun.
Artinya, perusahaan besar semakin cepat datang dan pergi. Cukup banyak perusahaan di berbagai sektor yang sempat jaya namun kemudian tutup atau sangat signifikan terkoreksi. Kebanyakan perusahaan tersebut tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman. Teknologi digital semakin mempercepat fenomena ini.
Untuk menghadapi perubahan tersebut, seringkali tidak cukup hanya mengembangkan bisnis inti dari perusahaan. Perusahaan perlu untuk memikirkan bidang lain di luar bisnis inti. Nah, dalam mengembangkan bidang lain ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Terbuka akan pendekatan baru atau otonomi
Sangat mungkin, bidang lain ini memerlukan strategi yang berbeda dibandingkan dengan mengembangkan bisnis intinya. Artinya, kebijakan perusahaan termasuk kepegawaian, budaya kerja, dan sebagainya bisa jadi berbeda pula.
Baca juga: Kapan Startup Layak Go Global?
Kita harus memilih strategi yang sesuai dengan bidang yang ingin dimasuki. Kita juga mesti terbuka bahwa bidang baru ini barangkali akan menuntutresourcesdancapabilityyang belum tentu kita miliki sehingga perlu kita bangun atau datangkan.
2. Menggunakan kekuatan bisnis inti
Ketika kita berbicara akan bidang lain yang ingin dimasuki, kita dapat memulai dengan bidang yang bersifatadjacencyatau berdekatan dengan bisnis inti. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan kekuatan bisnis inti tersebut. Penjualan makanan dan minuman di bioskop adalah salah satu contoh yang memanfaatkan hal ini. Perusahaan telekomunikasi yang menawarkan bundling terhadap aplikasi juga merupakan contoh lain.
Kedua hal tersebut kemudian melahirkan istilahcorporate startupyang berprinsip bahwa ketika perusahaan besar bergerak ke luar bidang inti, mereka harus meninggalkan topi perusahaan besar dan bertindak sebagaistartup.Agility,iteration, dan prinsip dalam mengembangkanstartupharus dilakukan agar semakin meningkatkan kemungkinan keberhasilan.
Selamat bertransformasi!